Wisman Suka Bertani, Bikin Tempe dan 'Nasi Goreng Rasa Seribu'
Selain itu ada batik tulis. Warga Desa Kebonagung juga memiliki kerajinan tangan yang disebut dengan Tatah Sungging, batik Keramik, dan Batik Topeng Kayu. Batik tulis ialah lukisan yang ditorehkan di kain menggunakan malam (lilin) cair. Motif batik biasanya selalu berulang.
Alat-alat yang digunakan juga masih tradisional seperti canting, wajan dan kompor kecil untuk melelehkan malam. Canting digunakan untuk melukis, sedangkan malam berfungsi sebagai tinta. Tatah Sungging ialah kerajinan yang menggunakan kulit, baik kulit sapi atau kambing. Kulit tersebut diolah menjadi aneka kerajinan seperti wayang, lukisan, topi dan lain-lain.
Sedangkan batik keramik dan batik topeng kayu mirip dengan batik tulis. Bedanya, batik tulis menggunakan kain sebagai media lukis, sedangkan batik keramik menggunakan keramik dan batik topeng kayu memakai topeng sebagai media lukis.
Batik membuat keramik tampak semakin menawan karena tidak putih dan polos seperti biasanya. Pada topeng kayu, batik memberi ornamen yang mempercantik tampilan topeng. Topeng ini biasanya digunakan sebagai hiasan dinding untuk memperindah interior ruangan.
Untuk menikmati semua kegiatan live in di Kebonagung ini tidak bisa dilakukan dalam sehari. Tamu harus menginap. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kebonagung pun sudah menyiapkan kamar-kamar bagi para tamunya.
“Cukup membayar Rp 150 ribu/malam sudah mendapat fasilitas 3 kali makan dan snack, serta aktivitas bersama warga yang ditempati. Snack atau camilan berupa pisang rebus, kacang rebus, peyek dan minum air putih atau wedang uwuh,” tambah Sardi.
Wedang utuh adalah minuman tradisional herbal. Wedang uwuh merupakan ramuan khas dari berbagai bahan lokal seperti daun salam, jahe, kayu manis, cengkeh, sereh, dan kayu secang. Minuman ini disajikan dengan gula batu. Diminum untuk menghangatkan badan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Penyediaan makan pagi, biasanya berupa nasi goreng. Kecuali jika ada permintaan khusus. Makan siang atau malam dengan tuan rumah biasanya berupa sayur lodeh, dengan lauk tempe goreng atau tempe bacem. Pokoknya sayur ndeso khas desa. Untuk nasi goreng, karena juga dimasak oleh masing-masing tuan rumah maka di Kebonagung ada sebutan “Nasi Goreng Rasa Seribu.”