WN Malaysia Pelaku Perampokan Toko Emas Tidak Bisa Dibawa ke Indonesia, Ini
BACA JUGA: Pasutri Pemilik Toko Emas di Palembang Dibacok Perampok
Kedua pelaku diketahui datang ke Indonesia tiga hari sebelum beraksi, pada 13 Juni 2019 dari Bandara Udara International Kuala Lumpur ke Bandara Udara Soekarno-Hatta.
Sabilul mengungkapkan, sebelum ke Balaraja, kedua pelaku sempat menginap di Hotel Mahadria di Kota Serang dan merencanakan perampokan di daerah tersebut.
Tetapi, dari pengamatannya melalui aplikasi Waze dan Google Street View, aksi tersebut batal dilakukan lantaran sering macet dan akses jalannya tidak leluasa untuk kabur.
“Tidak jadi di Kota Serang, mereka akhirnya ke Balaraja. Mereka tahu Toko Emas Permata di Balaraja itu dari Waze dan mengamati kondisi sekitar lokasi dengan memanfaatkan fitur Google Street View. Mereka juga mengamati lokasi sekitar dua hari. Setelah mengamati lokasi, sebelum beraksi di lokasi target, mereka lebih dulu merampok SPBU di Kampung Gelebeg, Kecamatan Balaraja, dan menggasak uang Rp 4.693.000. Besoknya, mereka beraksi di Toko Emas Permata Balaraja membawa samurai dan pistol replika korek gas. Aksi itu berlangsung tidak lebih satu menit,” ungkap Sabilul.
Setelah kejadian tersebut, dengan barang bukti yang diamankan hingga rekam jejak kendaraan yang digunakan terduga pelaku, kata Sabilul, akhirnya teridentifikasi, yakni milik rental mobil di Jakarta Utara.
Dari keterangan pemilik rental, diperoleh identitas MNFR dan MNI. Keterangan itu, lanjutnya, diperkuat foto salah satu terduga pelaku yang diambil oleh pemilik rental mobil. “Wajah dan postur tubuh pada foto itu identik dengan foto pelaku yang terekam CCTV SPBU dan toko emas,” kata Sabilul.
BACA JUGA: Sambil Menenteng Samurai Kawanan Rampok Gasak Perhiasan Emas 6 Kg