Wonderful Indonesia Boyong Dua Penghargaan di Xian
“Jadi sangat strategis bagi Indonesia. Apalagi pasar Tiongkok adalah pasar utama penyumbang jumlah wisman (wisatawan mancanegara, red) terbesar,” tambah Pitana.
Berdasarkan data Kemenpar, wisatawan asal Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia tahun lalu mencapai 1.141.330 orang. Angkanya tergolong cukup besar.
Tapi bila disandingkan dengan jumlah outbond-nya, jumlahnya masih sangat kecil. Pada 2015 ada 120 juta outbound traveler Tiongkok.
“Jadi yang masuk ke Indonesia belum sampai satu persen dari outbound negara itu. Award ini bisa menjadikan tumpangan untuk mempopulerkan destinasi wisata Indonesia," tambah Pitana.
Berangkat dari fakta tadi, Pitana semakin yakin Wonderful Indonesia bisa menjaring 1.700.000 wisman asal Tiongkok sampai tutup tahun ini. Dan di dalam negeri, Indonesia juga tak tinggal diam.
Berbagai infrastruktur sedang dibangun, termasuk kawasan ekonomi khusus yang sebagian di antaranya mengkhususkan diri di bidang pariwisata. Di antaranya Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Lama di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru (BTS) di Jatim, Mandalika di Lombok, Labuan Bajo di NTT, Wakatobi di Sultra dan Morotai di Maluku Utara.
“Kompetisi dan awarding itu punya makna penting baik internal maupun eksternal. Ke dalam, akan meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM dalam hospitality. Sementara ke luar, akan mendongkrak kredibilitas Indonesia di dunia internasional. Setelah award ini, saya yakin, kita bisa menjaring 1.700.000 wisman asal Tiongkok sampai akhir 2016 nanti,” pungkas Pitana.
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, makna penting penghargaan bagi pariwisata Indonesia adalah 3C atau calibration, confidence, credibility. Calibration berarti mendekati konsep yang ideal dan memenuhi segala persyaratan yang ada dalam kriteria panilaian.