Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wonderful Indonesia Jaring Wisman MICE via APTFF di Jogja

Rabu, 06 September 2017 – 12:05 WIB
Wonderful Indonesia Jaring Wisman MICE via APTFF di Jogja - JPNN.COM
Pembukaan Asia-Pacific Trade Facilitation Forum (APTFF). Foto: Kemenpar

Soal ini, Yogyakarta memang jagonya. Heritage-nya sudah kelas dunia. Satunya Prambanan, candi Hindu terbesar di dunia. Satunya lagi Borobudur, candi Budha terbesar di dunia.

Dua-duanya pernah dikunjungi figur-figur dunia. Salah satunya, mantan orang terkuat dunia, Barack Obama. Kuliner, culture dan keramahtamahan penduduknya bahkan tak kalah dari Bali.

Esthy mengatakan, konferensi ini juga makin menegaskan posisi Indonesia sebagai destinasi wisata MICE. Indonesia memiliki berbagai infrastruktur yang lengkap dan mumpuni sebagai lokasi penyelenggaraan MICE kelas dunia. Bahkan tidak hanya di Bali, tapi juga ke berbagai daerah lainnya di Indonesia. Yogyakarta adalah salah satunya.

"Kami memang fokus pada wisata MICE. Kota-kota yang memiliki objek wisata, juga memiliki fasilitas convention hall, lengkap amenitasnya, dan mempromosikan MICE-nya," jelas Esthy yang juga diamini Eddy.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo mengatakan, penyelenggaraan MICE cenderung memilih lokasi yang tidak jauh dari objek wisata.

Yogyakarta adalah daerah yang tepat. Karena biasanya peserta konferensi tidak hadir seorang diri. Tetapi ada juga yang turut serta mengajak keluarga.

"Ilustrasinya seperti ini. Bapaknya conference, anak istrinya jalan-jalan keliling kota. Setelah mereka rapat dan menggelar pertemuan besar, mereka akan berwisata dan belanja. Saya sangat setuju strategi mengembangkan wisata MICE, ini sangat berpotensi," tambah Eddy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut merespons hal ini. Kota Gudeg Yogyakarta itu, menurutnya,  identik dengan kota budaya dan kota pariwisata. Mulai soal kuliner, peninggalan purbakala, heritage keraton, arsitektural gedung-gedung peninggalan Belanda, sampai seni tradisi pun hidup dan berkembang di sana, sayang bila terlewati.

Event yang digelar 5 - 8 September itu dihadiri lebih dari 250 delegasi dari 30 negara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close