Wonderful Indonesia Menggaet Turis sampai Negeri Kiwi yang Seksi
“Jumlah outbond-nya melebihi jumlah penduduk, tetapi yang ke Indonesia baru sekitar 33.000 orang. Dengan populasi sekitar empat juta orang, jumlah itu masih sangat kecil. Ini yang ingin kita tingkatkan. Kita rayu masyarakatnya lewat Auckland Indonesian Festival 2016,” tambah Vinsen.
Untuk merayu masyarakat Selandia Baru, Kementerian Pariwisata bakal menyiapkan Indonesia Booth yang siap menyajikan beragam infomasi pariwisata Indonesia.
Dari Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten) hingga Borobudur (Jawa Tengah), semua ada. Informasi seputar Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara), serta Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), juga bisa didapatkan di Indonesia Booth.
Belum lagi awareness campaign berupa pemasangan iklan pada beberapa media di Selandia Baru. Salah satunya di 4 bus metrolink Auckland, sarana transportasi publik Selandia Baru yang mirip-mirip seperti TransJakarta.
Yang tak kalah dahsyatnya, penampilan seni dan budaya Indonesia. Ada Tari Lenggang Nyai (DKI Jakarta), Tari Legong Keraton (Bali), Tari Balian Dadas (Kaltim) dan Bajidor Kahot (Jawa Barat) yang siap menampilkan atraksi menawan di Selandia Baru.
“Ada juga coffee corner dan refreshment yang menyajikan minuman dan makanan ringan khas Indonesia. Dan juga ada tiga buah door prize berupa tiket PP Auckland-Bali yang kami sediakan untuk pengunjung,” terang Vinsen yang mendampingi I Gdr Pitana, deputi Pemasaran Mancanrgara Kemenpar.
Mengapa Bali? Jawabannya ternyata simpel. Pola perilaku wisman asal Selandia Baru tak jauh beda dengan Australia. Jaraknya yang dekat dari Selandia Baru membuat Bali ibarat surga untuk ‘melarikan diri’ dari kesibukan rutinitas. Hanya perlu beberapa jam terbang, mereka langsung bisa menikmati suasana negeri tropis.(ray/jpnn)