Wow.. Lima Hari Sekali Belanja Sabu Rp 1,5 Miliar di Rutan
Perwira tinggi dengan dua melati di pundak itu menambahkan, berdasar hasil analisis laboratorium terhadap sabu-sabu yang dibawa Yoyo, petugas memastikan bahwa barang itu berasal dari luar negeri. "Saya yakin dikirim dari Malaysia. Jenisnya sama dengan yang terdahulu," jelasnya.
Sabu-sabu yang dibawa Yoyon itu juga memiliki kualitas premium dengan grade A. Karena itu, konsumennya adalah para bandar kecil yang sekali ambil dalam bilangan ons. Narkoba itu biasanya dicampur lagi dengan bahan lain sehingga memberikan keuntungan berlipat kepada penjual.
Iwan menjelaskan, sabu-sabu dari Malaysia masuk ke Indonesia melalui jalur darat. Dia menduga, narkoba itu masuk melalui Aceh. Daerah di ujung utara Pulau Sumatera tersebut sangat dekat dengan Malaysia. Dengan begitu, tidak sulit memasukkan sabu-sabu ke Indonesia.
Dari Aceh, barang itu dibawa ke Jakarta dengan menggunakan jalur darat dan laut. Kurir biasanya menggunakan kapal kecil untuk membawa sabu-sabu itu menyeberang ke Jawa. Sabu-sabu tersebut tidak langsung diantar ke Jakarta. "Banyak yang ditemukan transit di Jatim dulu," jelas Iwan.
Salah satu contohnya, penyitaan 3 kilogram sabu-sabu di Kediri beberapa waktu lalu. Sabu-sabu tersebut tiba di Pelabuhan Semarang, dibawa ke Jatim, lalu dikirim ke Jakarta. Tapi, ketika sampai di Kediri, pelaku ditangkap.
Modus ganti rute itu sengaja digunakan untuk mengaburkan jejak dari penciuman petugas. Cara itu pula yang digunakan Yoyon ketika akan mengirim sabu-sabu ke Surabaya. Dia berhenti di Stasiun Kediri, naik bus ke Batu, dan bertransaksi di Terminal Arjosari sebelum sampai di Rutan Medaeng.
Iwan mengatakan, saat ini petugas memburu jaringan tersebut. Termasuk melacak napi yang memesan narkoba kepada Yoyon. "Mohon doanya dalam waktu dekat bisa terungkap," ucapnya. (eko/ayi/mas)