Wow, Sebagian Besar Kasus Pembunuhan Perempuan Terjadi di Jakarta
jpnn.com - JAKARTA - Sepanjang tahun 2015 ada 107 kasus pembunuhan dengan korban berjenis kelamin perempuan di seluruh Indonesia. Sebanyak 26 kasus di antaranya atau 24,29 persen terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang mencakup Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok (Jabodetabek).
Berdasarkan data yang dirilis Indonesia Police Watch, sebagian besar pelaku adalah orang yang tak dikenal dengan jumlah 10 kasus. Sementara pembunuhan oleh orang yang dikenal korban sebanyak tujuh kasus, dibunuh dalam aksi perampokan sebanyak lima kasus, dibunuh pacar sebanyak tiga kasus dan dibunuh suami sendiri satu kasus, dan dibunuh orang tak dikenal 10 orang.
Data IPW itu juga menyebutkan, daerah paling rawan bagi perempuan di urutan kedua adalah Provinsi Jawa Barat dimana selama tahun 2015 ini tercatat sebanyak 20 perempuan dibunuh. Jawa Timur menyusul di posisi ketiga dengan 19 kasus, kemudian Batam dengan delapan kasus.
Selanjutnya secara berurutan kasus pembunuhan perempuan terjadi di Jawa Tengah (8), Riau (7) perempuan, Sulawesi Selatan sebanyak (5), Sumatera Utara (3), Aceh (2). Kemudian di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat masing-masing terjadi dua kasus pembunuhan perempuan. Sedangkan di Bangka Belitung, Lampung, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara terjadi satu kasus.
”Yang jelas kasus pembunuhan terhadap perempuan sepanjang tahun ini tergolong meningkat tajam, terutama untuk wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi. Coba bandingkan pada tahun 2014 di wilayah hukum Polda MetroM Jaya tercatat sebanyak 17 kasus pembunuhan terhadap perempuan,” terang Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada INDOPOS, Selasa (22/12).
Artinya, lanjut Neta, kalau dibandingkan antara tahun 2015 dengan 2014 maka kasus pembunuhan di Jakarta dan sekitarnya ini naik 65,38 persen. ”Kasus pembunuhan perempuan ini lonjakan yang begitu tinggi. Polisi harus serius mencari solusi termasuk mengantisipasinya agar jangan malah naik lagi di tahun 2016,” ungkapnya juga.
Neta pun mengimbau kepada kaum perempuan agar serius dalam melindungi dirinya sendiri. Dalam kesempatan itu, IPW juga mendesak Polri agar bekerja agresif mengungkap berbagai kasus pembunuhan terhadap perempuan ini, terutama yang dilakukan orang dekatnya.
Dia juga berharap insitusi peradilan, kejaksaan dan kehakiman agar memberi tuntutan hukum dan vonis yang seberat-beratnya dengan tujuan memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan terhadap perempuan. ”Hal ini harus dilakukan kalau kita semua gak mau perempuan akan semakin banyak menjadi korban kejahatan dalam tahun-tahun ke depan,” pungkas Neta. (ind/dil/jpnn)