Wow!! Semarang Punya Wisata Haji Serasa di Mekah-Madinah
Lengkap dengan pintu ka'bah, hajar aswad, rukun yamani, hijir ismail, maqom ibrahim dll. Pengunjung latihan towaf serasa di Masjidil Haram. Disebelahnya juga dibangun tempat sa'i (lari lari kecil) dari bukit Sofa dan Marwa yang panjangnya 50 meteran.
Pengelola juga membangun replika masjid Nabawi. Masuk ke dalamnya sudah serasara ziarah ke makam nabi. Bentuk dan warna catnyapun sama.
"Tapi semua ini hanya replika. Pengunjung jangan sampai salah paham,"kata Ustad Sudirjo, pendamping manasik jamaah haji-umroh dari Sekolah Haji Umroh Baitulloh (SHU) Salatiga.
Dia sendiri merasa cocok manasik di tempat ini karena fasilitasnya mirip dan lengkap. Replikanya persis dengan ukuran yang hampir sama dengan tempat tempat suci aslinya. Ada replika tempat suci Padang Arafah, replika Mina, Muzdalifah (tempat jemaah mabit/bermalam), Jabal Rahmah, dan Jamarat (tempat lempar jumroh). Kompleks dengan nilai investasi puluhan miliar itu juga dilengkapi musium perjuangan Islam dan ruang pertemuan.
Informasinya juga akan dilengkapi bangkai pesawat untuk pengenalan penumpang. Mulai cara duduk, menggunakan sabuk pengaman dll. Juga dibangun toko oleh oleh produk Arab, mulai kurma, kacang Arab, manisan, baju haji & umroh lengkap.
Untuk saat ini tiket masuk Rp 40 ribu per orang. Untuk kunjungan jumlah besar harus koordinasi pengelola terlebih dulu.
"Harapannya, selain untuk manasik kompleks ini bisa menjadi salah satu pilihan tempat wisata religi di Jawa Tengah,"kata Mohammad Iqbal, Direktur PT Fatimah Zahra saat awal pembangunanya.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi ide membuat alat peraga yang biaa menjadi destinasi wisata itu. Menjelang Ramadan ini, banyak orang berwisata religi, seperti paket walisongo, yang sejak dulu sudah sangat populer. (adv/jpnn)