Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wow, Sianida Ternyata Populer di Kalangan Nelayan

Senin, 15 Februari 2016 – 23:58 WIB
Wow, Sianida Ternyata Populer di Kalangan Nelayan - JPNN.COM
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA – Tak hanya berbahaya bagi manusia, penggunaan sianida juga merusak lingkungan. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, menangkap ikan dengan menggunakan sianida termasuk dalam illegal destructive fishing atau penangkapan ikan yang merusak lingkungan.

Selama ini sambung Susi, banyak nelayan yang memakai racun potasium sianida untuk meracuni ikan, bahkan dosisnya tak kira-kira. Padahal, racun sianida sangat berbahaya untuk perairan Indonesia, terutama kelestarian terumbu karang.

"Satu gram sianida (bisa) mematikan ikan dalam 6 meter persegi. Nelayan kalau mau mematikan ikan, mereka membawa 10 liter. Kebayang tidak? Jadi itu sangat luar bisa kerusakan yang disebabkan (sianida)," ungkap Susi di Jakarta, Senin (15/2).

Menurut wanita asal Pengandaran itu, nelayan tersebut mendapatkan asupan racun ikan atau siandia dari Malaysia. Ada juga potasioum sianida yang masuk melalui kapal-kapal ikan dari Hong Kong.

Ibu tiga anak ini mencontohkan, ikan napoleon, kerapu, ikan sunu dan ikan hias, yang banyak ditangkap  menggunakan potasium sianida.

“Banyak potasium dibawa dari Malaysia, penyelundupan dari Malaysia atau dibawa kapal–kapal ikan Hongkong yang mau jemput ikan hidup di keramba masyarakat. Racun ini sering digunakan oleh nelayan–nelayan di pulau kecil," tandas Susi. (chi/jpnn)

JAKARTA – Tak hanya berbahaya bagi manusia, penggunaan sianida juga merusak lingkungan. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News