Wujudkan Impian Merdeka Finansial Bersama BRI Prioritas
Berdasarkan orientasi kebutuhan itu maka akan dapat diketahui jenis investasi seperti apa yang sesuai dengan kebutuhannya, misalnya investasi yang menghasilkan kupon, dividen, atau capital gain.
Selain itu, Martua menyarankan adanya pembagian alokasi agar investasi aman. “Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40 persen- 30 persen-20 persen, dan 10 persen," ucapnya.
Adapun porsi 40 persen adalah kebutuhan rutin untuk akomodasi dan kebutuhan lainnya, 30 persen untuk cicilan atau kredit dengan porsi kredit produktif lebih dari 15 persen, sedangkan porsi 20 persen adalah untuk proteksi dan investasi.
Martua mengatakan untuk porsi tersebut harus dicadangkan, bukan disisihkan. Pasalnya, jika tidak dicadangkan sejak awal maka hasil investasi akan habis segera, sedangkan 10 persen sisanya adalah dana sosial atau bantuan dan lain- lain.
"Untuk investasi, diversifikasi adalah kunci, apalagi untuk pemula, berapapun jumlahnya," paparnya.
Di sisi lain, Martua menyebut tentang pentingnya gaya hidup sederhana dalam berinvestasi yang bergantung pada kondisi tiap-tiap investor. Namun, dalam investasi hal yang penting adalah melihat profil risiko.
Menurutnya, harapan dari suatu keputusan investasi adalah mendapatkan hasil yang bisa dinikmati pada masa yang akan datang. Namun, hal tersebut membutuhkan pengorbanan. Salah satu bentuk pengorbanan itu adalah gaya hidup.
Oleh karena itu, Martua mengingatkan agar investor muda dapat bergaya sesuai dengan kemampuannya masing-masing.