Wujudkan Program Ketahanan Pangan Nasional, PTPN Group Kembangkan Sistem BULE
Mahmudi menambahkan pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari ini akan terus dilakukan, di mana potensi tahun depan seluas 15.000 ha di lahan HGU PTPN Group lainnya.
Direktur PTPN IX Dodik Ristiawan menambahkan, sebelum Pilot Project BULE PTPN IX juga sudah melakukan tumpang sari kedelai di lahan karet.
“Sebelumnya kami sudah melakukan sistem tumpang sari karet-kedelai, bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten seluas 10 ha,” tutur Dodik.
Pada sistem tumpang sari BULE tersebut penanaman kedelai dilakukan di lahan tebu yang ditanam dengan dua cara yaitu secara Konvensional atau Larikan dan Ring-Pit masing-masing seluas 5 ha.
Diharapkan melalui sistem tumpang sari ini produktivitas tebu dapat meningkat karena terjadi peningkatan kesuburan tanah melalui penambahan biomasa kedelai.
Prof Dr. Ir. Irham M.Sc, peneliti yang mewakili perwakilan dari Universitas Gajah Mada menjelaskan beberapa keuntungan sistem BULE.
Di antaranya mampu meningkatkan kesehatan lahan pertanaman karena ada penambahan masukan biomasa kedelai ke dalam lahan pertanaman tebu, serta meningkatkan ketersediaan nitrogen (N) bagi tanaman tebu, memanfaatkan kemampuan fiksasi Nitrogen secara biologis tanaman kedelai.
Dalam jangka panjang, sistem BULE juga akan memperbaiki kesuburan tanah, sehingga meningkatkan rerata produktivitas tebu nasional dan turut berkontribusi pada peningkatan produksi gula nasional.