Ya Ampun, Orang Utan Mati Ditembus 7 Peluru
Setelah itu semua pihak berkoordinasi dengan BPPHLHK wilayah Kalimantan.
Tim BKSDA Kalteng, BPPHLHK, dan OFI menuju lokasi penemuan bangkai orang utan didampingi pihak perusahaan.
Evakuasi kemudian dilakukan dengan mengangkat bangkai orang utan tersebut dari dalam air ke darat untuk dilakukan identifikasi awal penyebab kematian.
”Kondisi fisik orang utan sudah diperkirakan menjadi bangkai satu sampai dengan dua minggu. Diduga terdapat bekas ikatan tali di kaki sebelah kiri, bekas benda tajam di kaki, tangan, dan punggung, jempol kaki sebelah kiri hilang, perut dan leher sudah berlubang,” tuturnya.
Fajar menambahkan, tim kemudian mengevakuasi bangkai orang utan tersebut ke Orang Utan Care Center Quarentine (OCCQ) OFI Desa Pasir Panjang, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Setelah dilakukan identifikasi, ditemukan tujuh peluru senapan angin di beberapa bagian tubuh dan kepala, bekas luka, dan tusukan akibat tindakan kekerasan. (jok/ign)