Yakin Produk Indonesia Semakin Mudah Masuk ke Pasar Internasional
jpnn.com - JAKARTA--Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya optimistis peran akreditasi di masa mendatang semakin kuat. Alasannya, menjaga kepercayaan saat penting dalam hubungan perdagangan internasional maupun antarnegara.
Oleh karena itu, Komite Akreditasi Nasional (KAN) terus mempertahankan rasa saling percaya, lewat MRA (Mutual Recognation Agreement) maupun MLA (Multilateral Recognation Arragement).
KAN sendiri sudah menjadi anggota APLAC (Asia Pasific Laboratory Accreditation Cooperation), ILAC (International Laboratory Accreditation Cooperation), IAF (International Accreditation Forum), PAC (Pasific Accreditation Cooperation).
“KAN melakukan kerja sama dengan negara lain seperti Timur Tengah dengan SASO (Saudi Standars, Metrology, and Quality Organization) yang semakin memudahkan Indonesia mengekspor barang ke sana,” ujar Bambang yang juga ketua KAN dalam peringatan Hari Akreditasi Internasional di Jakarta, Rabu (1/6).
Yang membanggakan, lanjutnya, sistem akreditasi Indonesia menjadi salah satu terbaik di dunia. Ada empat negara yang mendapat predikat terbaik yaitu Tiongkok, Indonesia, Amerika, dan Newzeland.
"Ini patut menjadi kebanggaan kita bersama. Sebab, nanti produk-produk di Indoensia akan semakin mudah masuk ke pasar internasional karena standarnya jelas," ucapnya.
Sejak 2008, International Accreditation Forum (IAF) dan Internatiobal Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) menyelenggarakan International Accreditation Day. Pada 2010, IAF dan ILAC mengganti nama International Accreditation Day menjadi World Accreditation Day.
Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan memberi penghargaan kepada negara-negara yang telah membangun sistem akreditasinya dengan penuh integritas.