Yakin Revolusi Mental Bawa Indonesia Lebih Maju dari Singapura
jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Hasto Kristiyanto mengajak publik untuk tak perlu ragu dengan gagasan tentang revolusi mental. Hasto mengatakan, revolusi mental yang digagas Jokowi itu justru menjadi cara jitu mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain.
Menurut Hasto, revolusi mental bukan hanya demi memajukan pendidikan anak-anak bangsa. Sebab, katanya, revolusi mental juga dibarengi dengan upaya membentuk karakter dan kepribadian warga negara.
"Revolusi mental adalah solusi mengakar atas rendahnya SDM Indonesia sehingga dengan mudah Indonesia tertinggal jauh dari Malaysia dan Singapura. Revolusi Mental ala Jokowi adalah membangun manusia yang berkepribadian Indonesia," kata Hasto melalui layanan BlackBerry Messenger Rabu (2/7).
Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu menambahkan, revolusi mental juga lebih konkret untuk diterapkan. Misalnya dengan menempatkan guru sebagai salah satu tiang pembangunan negara. Tujuannya bukan saja demi mencerdaskan bangsa, tetapi juga menjadikan guru lebih sejahtera.
Harapannya, revolusi mental akan menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Menurut Hasto, membentuk pemerintahan bersih hanya bisa dilakukan oleh duet calon presiden yang tak tersandera kasus korupsi. “Dan itu tidak mungkin dilaksanakan oleh koalisi pengusung Prabowo Hatta dengan partai yang di dalamnya banyak tersandera kasus korupsi," ujarnya.
Dengan revolusi mental pula, lanjut Hasto, maka penerimaan negara akan meningkat karena aparat negara menjadi antikorupsi. Implikasinya, penerimaan negara akan meningkat dan bisa digunakan untuk menaikkan gaji PNS. "PNS sejahtera karena penyelamatan kekayaan negara dari pencurian, mafia impor daging, mafia minyak dan ilegal loging," terangnya.
Pendeknya, jelas Hasto, revolusi mental memerlukan pemimpin yang bersih dan tanpa beban. "Dengan demikian revolusi mental adalah cara mengejar ketertinggalan Indonesia dengan Malaysia dan Singapura," tandasnya.
Bagaimana dengan keraguan Fadli Zon selaku Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta terhadap konsep revolusi mental gagasan Jokowi? Hasto menilai keraguan itu terjadi karena Fadli merupakan sosok pengagum Karl Marx.