Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Yakin Semua Merah Putih, tak Ada yang Abu-abu

Kamis, 26 November 2015 – 00:06 WIB
Yakin Semua Merah Putih, tak Ada yang Abu-abu - JPNN.COM
Mayjen Soedarmo. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - DIREKTUR Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kemendagri Mayjen Soedarmo sedang bicara tentang pemetaan potensi-potensi konflik yang harus diantisipasi guna menjamin penyelenggaraan pilkada serentak 2015 berjalan aman.

Peserta pertemuan adalah puluhan wartawan dari media cetak dan elektronik, yang biasa meliput di lingkup kemendagri. Acara di gelar di kawasan Sentul, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Secara gamblang, detil, pria yang puluhan tahun berkiprah di militer, tepatnya di bagian intelijen itu, memaparkan potensi-potensi konflik pilkada. Sesi tanya jawab pun berlangsung dinamis, serius.

Mantan Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik Badan Intelijen Negara (BIN) itu mengatakan, pilkada serentak menyangkut nama Indonesia. Pesta demokrasi di tingkat lokal yang berlangsung serentak, menjadi pertaruhan Indonesia di dalam menjaga citranya sebagai bangsa yang demokratis.

“Pilkada serentak 9 Desember merupakan taruhan nama Indonesia di dunia internasional. Jika pelaksaan pilkada serentak berjalan sukses, otomatis perjalanan demokrasi di Indonesia akan mendapat apresiasi dari negara-negara lain. Jika sukses, aman, maka berarti Indonesia betul-betul negara yang demokratis,” ujar Soedarmo.

Ya, pria yang pernah menjabat sebagai Atase Pertahanan RI di Bangkok itu langsung tampak antusias bicara sesuatu yang berbau nasionalisme. Dia berharap, para wartawan adalah unsur penting yang mampu membantu menciptakan pilkada yang aman. Ya itu tadi, demi menjaga nama baik Indonesia di dunia internasional.

Informasi-informasi dari para wartawan, termasuk dari pemberitaan, sangat diperlukan sebagai bahan pemantauan terhadap potensi-potensi konflik pilkada.

Soedarmo menyebut, tugas intelijen mirip dengan jurnalis. “Sama-sama mengumpulkan keterangan. Bedanya, wartawan mengumpulkan keterangan untuk disampaikan ke publik. Sedang intelijen untuk internal,” ujarnya.

DIREKTUR Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kemendagri Mayjen Soedarmo sedang bicara tentang pemetaan potensi-potensi konflik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close