Yakinlah, Ekonomi Kepri Membaik Akhir Tahun Ini
Sedangkan dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi triwulan III dipengaruhi oleh perbaikan kinerja investasi dan konsumsi rumah tangga. Investasi meningkat 9.03 persen, khususnya untuk investasi bangunan baru, baik oleh pemerintah dan swasta.
Selain itu ada investasi non bangunan, seperti pembelian mesin dan peralatan industri yang mengalami kontraksi. Demikian net ekspor yang masih mencatatkan kontraksi, terutama bersumber pada penurunan ekspor antar Provinsi.
"Konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan 0.04 persen (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi," jelasnya.
Sementara itu konsumsi rumah tangga tumbuh menguat sebesar 7.20 persen (yoy) ditopang peningkatan jumlah kunjungan Wisman dan penurunan tingkat pengangguran sejak Agustus 2017. "Sedangkan dari sektor lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi bersumber dari perbaikan kinerja sektor industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan," beber Gusti.
Demikian, diakui jika triwulan III, tekanan inflasi Kepri melemah. Hal itu dipengaruhi dengan telah berlalunya perayaan hari besar keagamaan. Inflasi triwulan Ill sebesar 3.78 persen (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya dengan inflasi sebesar 4.73 persen (yoy).
"Kelompok administered price, mencatatkan inflasi 8.88 persen (yoy), dengan andil terbesar inflasi dari tarif listrik," imbuhnya.
Di tengah pertumbuhan ekonomi saat ini, kinerja perbankan Kepri (Bank Umum dan BPR) diakui tetap kuat hal ini tercermin dari kredit yang tumbuh 5.43 persen (yoy) dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4.13 persen (yoy).
Penguatan kredit khususnya pada kredit investasi, modal kerja dan konsumsi dana pihak ketiga (DPK) tumbuh melemah 6.87 persen (yoy) dibanding sebelumnya sebesar 7,60 persen (yoy).