Yakinlah, Ekonomi Kepri Membaik Akhir Tahun Ini
jpnn.com, BATAM - Pertumbuhan ekonomi triwulan IV atau di akhir tahun 2017 diperkirakan akan semakin membaik.
Penyebabnya adalah hasil survey terhadap kegiatan dunia usaha yang menyatakan ada penguatan.
Meskipun begitu kenaikannya tidak akan signifikan yakni hanya tumbuh 2,2 sampai 2,4 persen persen. Sehingga pertumbuhan ekonomi Kepri tahun ini melambat dibanding tahun 2016, yang tumbuh 5,03 persen.
“Pertumbuhan ekonomi triwulan IV diperkirakan menguat pada kisaran 4,0-4,4 persen (yoy). Tapi diperkirakan tahun ini ekonomi tumbuh 2,26 sampai 2,4 persen. Melambat dibanding 2016 yang tumuh 5,03 persen," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putera, Rabu (15/11) di Grand I Hotel Nagoya.
Hingga triwulan III tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Kepri diakui masih terendah di Sumatera, walau mengalami pertumbuhan. Namun, pertumbuhan ekonomi triwulan IV diperkirakan menguat pada kisaran 4,0 sampai 4,4 persen (yoy).
Hal ini terutama ditopang industri pengolahan, perbaikan tingkat konsumsi pemerintah dan RT, serta tingkat permintaan ekspor luar negeri yang tetap menguat. "Survey kegiatan dunia usaha, pelaku usaha optimis. Survey konsumen sampai Oktober 2017 ada tanda-tanda perbaikan," katanya.
Perekonomian Provinsi Kepri tumbuh lebih baik pada triwulan III yang tumbuh 2,41 persen (yoy) dibanding triwulan kedua sebesar 1.04 persen (yoy). Pada triwulan keempat, indikasi perbaikan meningkat seiring membaiknya harga komoditas seperti migas, batubara dan crude palm oil (CPO) akan menodorong peningkatan kebutuhan kapal.
"Investasi kontruksi di Kepri diperkirakan tetap kuat terutama didorong oleh konsumsi pemeritah seperti waduk Sei Gong dan beberapa proyek swasta seperti pembangunan hotel dan apartemen," imbuhnya.