Yang Perlu Anda Ketahui tentang Tradisi Serak Gulo
jpnn.com, PADANG - Ribuan warga antusias dan rela berdesak-desakan mengikuti tradisi serak gulo (tebar gula) yang dihelat warga muslim keturunan India di kawasan Masjid Muhammadan, Jalan Pasa Batipuah, Pasa Gadang, Padang, Sumbar, Selasa (5/2) sore.
Sebanyak 8 ton gula pasir yang dibungkus dengan kain perca warna-warni ditebarkan kepada masyarakat yang memadati kawasan Masjid Muhammadan.
Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan Padang, Ali Khan Abu Bakar, mengatakan, tradisi serak gulo merupakan tradisi turun temurun yang dijalankan oleh warga muslim keturunan India di Kota Padang.
Sebanyak 8 ton gula tersebut merupakan sumbangan dari seluruh warga keturunan India di Kota Padang dan masyarakat umum lainnya.
Ia menambahkan, tradisi serak gulo yang digelar setiap 1 Jumadil Akhir penanggalan Hijriyah ini, dipercaya sebagai simbol rasa syukur umat muslim keturunan India atas rezeki yang diterima sepanjang tahun.
“Di dunia, tradisi serak gulo cuma ada di tiga tempat yakni India, Singapura, dan Padang. Dan di Indonesia, di Padang satu-satunya daerah yang merayakan upacara serak gulo,” tuturnya.
Selain itu, prosesi serak gulo tersebut sekaligus digunakan untuk memperingati wafatnya ulama di Nagore, India, yakni Shaul Hamid.
Ali mengungkapkan jumlah gula yang dibagikan meningkat dibandingkan tahun lalu. Tahun 2018 hanya terdapat 6 ton gula, sedangkan tahun ini sebanyak 8 ton gula. “Alhamdulillah, jumlah gula yang dibagikan meningkat dibandingkan tahun lalu,” tukasnya.