Yang Tidak Akan Selesai dengan Keluhan dan Gerojokan
Senin, 30 Januari 2012 – 02:12 WIB
Kalau IKI nanti kembali hidup, kapal-kapal di Indonesia Timur yang kalau rusak harus diperbaiki di Surabaya atau Jakarta cukup dikirim ke Makassar. Tentu, saya salut dengan karyawan di Leces dan IKI. Di samping cukup sabar, mereka juga rajin ikut berpikir apa yang terbaik yang bisa dilakukan.
Malam Idul Adha yang lalu saya bermalam di Leces. Paginya, setelah salat Id, saya berdialog dengan karyawan yang ternyata memang sangat memprihatinkan. Hampir 2.000 karyawan tidak memiliki pekerjaan karena mesin-mesin pembuat kertas itu sudah lama berhenti.
Bagaimana galangan kapal IKI Makassar? Saya sudah dua kali meninjau IKI. Tanpa memberi tahu siapa pun. Yang pertama tengah hari. Yang kedua nyaris tengah malam, minggu depannya.
Kedatangan saya yang pertama akhirnya memang diketahui beberapa karyawan. Mereka lantas tergopoh-gopoh bikin poster. Mereka berdemo. Mungkin karena tergesa-gesa, beberapa poster tidak bisa dibaca. Saya pun mendatangi mereka untuk mengingatkan bahwa memegang posternya terbalik.