Yasonna Sebut Dua Tokoh Ini Jadi Guru Politiknya
Sikap Sabam yang teguh memegang prinsip tapi lentur dalam bergaul itu membuatnya menjadi tokoh lintas generasi. Mantan sekretaris Partai Kristen Indonesia (Parkindo) itu sudah dikenal sebagai politikus di era Bung Karno. Kemudian mendirikan PDI di era Soeharto.
Sabam juga pernah duduk di Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Selama beberapa periode, Sabam juga duduk di DPR/MPR.
Ia tetap eksis di era Presiden Megawati Soekarnoputri, era Susilo Bambang Yudhoyono, dan menjadi tokoh yang mendorong Joko Widodo maju di pemilu presiden. “Sabam Sirait telah mewariskan teladan yang sangat bermanfaat bagi anak-anak bangsa,” kata Yasonna menyanjung ayah politikus PDIP Maruarar Sirait itu.
Pujian untuk sabam juga datang dari mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Maruarar Siahaan. Pria yang kini menjadi Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu menyebut Sabam telah mewariskan catatan penting bagi generasi selanjutnya.
Karenanya, kata Maruarar menegaskan, Sabam bukanlah milik satu kelompok saja. “Pak Sabam adalah milik rakyat Indonesia,” sebutnya.
Sedangkan Sabam saat berbicara di acara itu lebih banyak memberikan nasihat tentang pentingnya kejujuran. Menurutnya, jika Indonesia mau melampaui kemajuan yang ditorehkan Singapura, Korea Selatan atau bahkan Jepang, maka kuncinya adalah jujur. “Kejujuran adalah modal utama dalam membangun bangsa dan negara,” ujarnya.(ara/JPNN)