Yatim Piatu, Hamidah dan Dua Adiknya Tinggal di Pekuburan
jpnn.com - KISAH memilukan menimpa tiga kakak beradik, Hamida (19), Sarmila (12) dan Sundari (13). Karena keterbatasan ekonomi, ketiga anak yatim piatu itu terpaksa tinggal di pekuburan, Jalan Ileng Lingkungan 1, Gang Mushola, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.
Sejak ditinggal mati kedua orangtua, ketiganya terpaksa numpang tinggal di sebuah gubuk sekitar tanah wakaf kuburan. Kondisi ini tak membuatnya patah arang, dengan sabar, ikhlas dan bersyukur ia membiayai kedua adiknya meski hanya bekerja sebagai tukang setrika pakaian.
Setiap harinya, perempuan yang biasa disapa Ida ini tak banyak berharap. Bisa memberi makan kedua adiknya saja, sudah menjadi berkah yang tak terkira bagi Ida. Sebuah gubuk reot berada diantara batu-batu nisan merupakan tempat tinggal selama ini.
"Sejak ayah meninggal 4 tahun lalu, kami menumpang di tanah wakaf kuburan ini. Sedang mamak (ibu-red) juga sudah lebih dulu pergi meninggalkan kami,” lirih Ida saat disambangi Sumut Pos (JPNN Grup) Minggu (6/4) siang.
Rasa takut dan kawatir tak lagi ada dibenaknya. Dalam pikiran remaja yang hanya tamatan SD ini hanya satu, bagaimana merawat dan memenuhi kebutuhan sehari-hari demi keberlangsungan hidup adik-adiknya.
"Terkadang saya cari upahan menggosok (setrika) pakaian di rumah warga, sehari kadang dapat uang Rp20 ribu. Itulah digunakan buat biaya kebutuhan makan kami tiap hari," katanya.
Yang membuat Hamida menyesal adalah, saat ini ia tak mampu lagi membiayai sekolah kedua adiknya. Ida, hanya bisa menyekolahkan mereka sampai di bangku kelas dua SD.