Yepi Rogoh Kantong Sendiri, Ciptakan Kincir Listrik untuk Masyarakat
Dikatakan, saat pertama dioperasikan, mampu menghasilkan tenaga lisrtik, untuk 1 mata lampu 15 watt, dengan tegangan yang dihasilkan baru sekitar 150 volt.
"Dari rintisan tersebut, saya mencoba untuk terus mengembangkannya. Dan kini di 2016, sudah mampu menghasilkan energi tegangan listrik hingga 3.300 Watt." imbuh pria alumnus SD Lompotoo ini.
Tidak beda dengan PLN, dari sisi pengoperasiannya sendiri, Yepi merancang dan menciptakan pembagian alur pendistribusian listrik ciptaannya.
Alhasil, dari hasil karyanya tersebut, Yepi mampu memberi sumbangsih kebutuhan listrik bagi petani ladang dan tambak ikan, pada sekitar 10 Kepala Keluarga yang ada di sekitarnya. Bahkan, aliran listriknya, turut dirasakan warga pemukiman di desa terdekat, hingga instansi seperti kantor desa.
Adakah bantuan pemerintah daerah, baik pemerintah kabupaten Bone Bolango, maupun Pemprov Gorontalo terhadap kreasinya itu?
Yepi mengaku tidak sepeser pun didapatkannya. "Jika dihitung anggaran untuk pembuatan Kincir Air ini, saya tidak ingat lagi. Mungkin totalnya, sekitar Rp 10 juta. Karena, sistem yang saya gunakan, adalah, bila nanti ada uang, baru saya melanjutkan pekerjaannya. Dengan, dibantu swadaya masyarakat. Belum ada dari pemerintah." ucap ayah dari 3 anak ini.
"Tapi, yah begitulah. Bagi saya, apapun yang bermanfaat dan berguna untuk saya dan keluarga, saya mencoba dulu, untuk melakukannya," tukas dia.
Sejumlah pihak, kepada Radar Gorontalo mengungkapkan, mestinya sejak usaha Yepi dirintis dengan menghasilkan tenaga listrik awal sebesar 150 volt di 2012 lalu, pemerintah daerah memberikan bantuan.