Yerusalem Ibu Kota Israel, SOLUSI UI Kecam Donald Trump
jpnn.com, JAKARTA - Solidaritas Muslim Alumni Universitas Indonesia (SOLUSI UI) mengecam pernyataan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menjadikan Yerusalem ibu kota Israel.
SOLUSI UI menilai sikap presiden kontroversial itu konyol, gegabah, dan tidak berdasar.
Ketua Umum SOLUSI UI Sabrun Jamil mengatakan, pernyataan Trump menunjukkan pria 71 tahun itu tak mengetahui sejarah.
Dia menambahkan, Trump telah melukai hati rakyat Palestina dan umat Islam di seluruh dunia.
“Karena itu, untuk terciptanya keamanan dan perdamaian dunia yang abadi, kami umat Islam alumni Universitas Indonesia yang tergabung dalam SOLUSI UI menuntut Donald Trump mencabut pengakuan sepihak yang tidak memiliki dasar ilmiah dan historis tersebut,” kata Sabrun usai berdiskusi tentang ekonomi, sosial, dan politik dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12).
Dalam kesempatan itu, Sabrun didampingi Sekretaris Jenderal SOLUSI UI Eman Sulaeman Nasim dan perwakilan tokoh-tokoh muslim alumni UI.
Di antaranya, Ahmad Ghufron, Ahmad Fitrianto, Andy Kosala, Iskandar Sulaeman, dan Eka Shinta.
Sabrun menjelaskan, Yerusalem adalah tanah bangsa dan negara Palestina. Karena itu, sikap Trump dianggap bentuk dukungan terhadap penjajahan Israel atas Palestina.