Yudo Margono: Kami Sudah Patroli Lewat Operasi Intelijen
jpnn.com, JAKARTA - Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan dalam melaksanakan tugas pengamanan dan penegakkan hukum di laut, Koarmada I tetap berkomitmen untuk memberantas tindak pidana di laut, terutama penyelundupan narkoba.
“Pengawasan peredaran narkoba, kami sudah melakukan patroli baik melalui operasi intelijen maupun operasi laut dengan menggunakan unsur-unsur KRI yang melaksanakan patroli baik di Selat Malaka maupun di Selat Singapura," kata Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Yudo Margono saat memberikan penghargaan kepada Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang dan Lantamal I Belawan, akhir pekan lalu.
Dia menyebut di daerah perbatasan sangat rawan dari berbagai macam penyelundupan seperti penyelundupan narkoba, BBM, miras, rokok ilegal dan lainnya. Untuk itu, komitmen Koarmada I beserta jajarannya akan senantiasa hadir konsisten menjaga perairan wilayah barat dalam rangka penegakkan hukum dan kedaulatan wilayah perairan yuridiksi nasional.
Pada kesempatan itu, Pangarmada I memberikan pernghargaan kepada Tim F1QR Lantamal IV Tanjungpinang karena berhasil menangkap pengedar sabu-sabu sebanyak 5 Kg serta menggagalkan penyelundupan mobil mewah di Batam beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Tm F1QR Lantamal I Belawan telah berhasil meringkus jaringan narkoba jenis sabu-sabu seberat 15 Kg. Penghargaan ini diberikan dalam sebuah prosesi acara di lapangan Mako Lantamal IV Tanjungpinang Batu Hitam Tanjungpinang, Jumat (8/2/2019).
"Kami memberikan penghargaan kepada Tim F1QR Lantamal IV Tg Pinang dan F1QR Lantamal I Belawan sebagai wujud reward/apresiasi dari pemimpin kepada prajurit yang berprestasi dimana selama ini telah berhasil menunjukan dedikasinya kepada TNI AL, TNI, Bangsa dan negara dalam menangkap ataupun menggagalkan penyelundupan yang dapat merugikan negara seperti penyelundupan narkoba dan mobil mewah," ungkap Yudo Margono.
Menurutnya, pemberian reward ini sebagai wujud apresiasi pemimpin kepada para prajuritnya. Keberhasilan dan prestasi layak diberikan reward, namun demikian sebaliknya, jika prajurit melakukan pelanggaran maka akan diberikan hukuman atau sanksi yang sesuai atau punishment.(fri/jpnn)