Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Yuk Cegah Osteoporosis dengan Menghindari Makanan Ini

Minggu, 20 Oktober 2019 – 04:30 WIB
Yuk Cegah Osteoporosis dengan Menghindari Makanan Ini - JPNN.COM
Ilustrasi logo osteoporosis. Foto: Antara

jpnn.com - Osteoporosis (keropos tulang) adalah penyakit degeneratif yang utamanya menyerang wanita lanjut usia. Penelitian dari International Osteoporosis Foundation menemukan bahwa 1 dari 4 wanita di Indonesia yang berusia 50–80 tahun memiliki risiko terkena osteoporosis. 

Wanita memang diketahui memiliki risiko osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan pria. 

Faktanya, tulang adalah jaringan yang dinamis. Di sepanjang hidup manusia, tulang akan mengalami proses pembentukan dan pengeroposan. Sejak bayi hingga sekitar usia 30 tahun, tulang akan lebih banyak dibentuk. 

Setelah melewati usia 30 tahun, pembentukan tulang akan berkurang atau berhenti sama sekali. Pada usia 40 tahun ke atas, akan lebih banyak massa tulang yang dipecah. 

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa osteoporosis lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, khususnya wanita.

Estrogen (hormon seksual wanita) bertanggung jawab untuk meningkatkan pembentukan massa tulang. Pada wanita menopause, estrogen sudah tidak lagi diproduksi oleh indung telur.  Hal ini membuat wanita lebih berisiko terkena osteoporosis.

Nah, saat osteoporosis terjadi, tulang akan kehilangan kemampuan untuk mempertahankan kepadatannya. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala nyeri tulang. Lebih parah lagi, tulang yang keropos juga dapat dengan mudah patah meski hanya terkena benturan ringan atau tertarik lantaran melakukan gerakan tertentu. 

Osteoporosis sering hadir tanpa terdeteksi. Kondisi tersebut biasanya baru diketahui saat penderita mengalami patah tulang. 

Cegah osteoporosis sejak saat ini dengan menghindari makanan-makanan yang telah disebutkan di atas. Sebagai gantinya, konsumsilah makanan sehat yang mengandung kalsium dan vitamin D dalam jumlah seimbang setiap hari.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News