Yuk, Kenali Gejala OCD yang Diderita Aliando Syarief
Meski begitu, mereka menghabiskan banyak waktu dan mengganggu rutinitas harian, fungsi sosial, sekolah atau pekerjaan.
“Obsesi OCD ada pikiran, desakan, dan gambaran yang berulang, terus-menrus, dan tidak diingannkan dan menyebabkan penderitaan atau kecemasan,” tulis Mayo Clinic, dikutp pada Jumat (28/1).
Adapun beberapa obsesi yang kerap terjadi ialah takut teradap kontaminasi atau kotoran, keraguan dan kesulitan menoleransi ketidakpastian, membutuhkan hal-hal yang teratur dan simetris.
Penderita OCD juga kerap memiliki pikiran agresif atau mengerikan tentang kehilangan kendali dan melukai diri sendiri atau orang lain serta pikiran yang tidak diingankan seperti agresi atau subjek seksual atau agama.
Kompulsi OCD adalah perilaku berulang yang membuat penderita merasa terdorong untuk melakukannya.
Tindakan mental ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan akibat obsesi yang dirasakan penderita OCD.
Namun, tindakan kompulsi tidak membawa kesenangan dan mungkin hanya menawarkan bantuan sementara dari kecemasan. (mcr9/jpnn)
Gejala obsesi yang sering terjadi pada penderita OCD:
- Takut terkontaminasi sehingga tidak menyentuh benda-benda yang telah disentuh orang lain
- Keraguan bahwa penderita telah mengunci pintu atau mematikan kompor
- Stres yang intens ketika objek tidak teratur atau menghadap ke arah tertentu
- Gambaran penderita mengendarai mobil ke kerumunan orang
- Pikiran tentang meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum
- Gambar seksual yang tidak menyenangkan
- Menghindari situasi yang dapat memicu obsesi, seperti berjabat tangan
Gejala kompulsi yang juga sering terjadi pada penderita OCD:
- Mencuci tangan sampai kulit menjadi perih
- Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikan pintu terkunci
- Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikannya mati
- Menghitung dalam pola tertentu
- Diam-diam mengulangi doa, kata, atau frase
- Mengatur benda dengan teratur