Yusak Yaluwo, Bupati yang Menang Pilkada saat Dipenjara
Sukses karena Suami Berdoa dan Istri KampanyeUntuk urusan pendidikan, kebutuhan fisik maupun tenaga pengajar diklaim telah dipenuhi Yusak. Guru-guru kontrak dari luar Papua juga ada. Semua, kata dia, dibiayai dana otonomi khusus. Selain itu, dia menyediakan beasiswa bagi mahasiswa asal Boven Digoel di seluruh Indonesia.
Untuk urusan kesehatan, angka kematian ibu dan bayi saat kelahiran berhasil ditekan. Pada masa pemerintahannya, rintisan rumah sakit tipe C di Boven Digoel sudah terlaksana.
Yang tidak kalah penting, menurut Yusak, adalah stabilitas. Wilayah Boven Digoel adalah yang terpanjang di perbatasan RI-Papua Nugini. "Ini jauh lebih maju dari daerah-daerah lain yang dimekarkan secara bersamaan dengan Digoel," ujar pria yang menyelesaikan pendidikan S-2 bidang sumber daya pembangunan yang juga dari Universitas Sam Ratulangi itu. Atas capaian tersebut, pemerintahannya mendapatkan penghargaan percepatan pembangunan pada Agustus 2008 dari presiden.
Saat ini, setelah Yusak dinyatakan sebagai pemenang pilkada dan surat keputusannya sudah diteken Mendagri, masyarakat di Boven Digoel menginginkan bupatinya bisa segera kembali. Bahkan, melalui wakil kepala distrik, mereka datang ke Jakarta untuk membawa kembali Yusak. "Mereka diperintah ke Jakarta untuk membawa pulang bupati," kata R.A.H. Kalalo, kepala Bappeda Boven Digoel.
Distrik-distrik itu, antara lain, Iniandit, Yaniruma, Bomakia, Kia, Kou, dan Firiwage. Menurut Kalalo, masyarakat meminta bupatinya segera bisa menjalankan tugas sebagai kepala kabupaten dan kepala adat di Boven Digoel. Tapi, saat ini, Yusak memang harus merampungkan kasus hukum yang sedang membelitnya itu. (*/c5/dos)