Yusril: Banyak yang Menuding Saya Ngeyel dan Nyinyir
"Dari akhir Februari saya sudah mengingatkan pemerintah dan bangsa, agar waspada. Perangkat hukum yang komprehensif untuk menjadi dasar bertindak, harus dibuat mengantisipasi keadaan yang mungkin berkembang makin buruk," katanya.
Yusril mengaku sudah mengingatkan pemerintah bersiap-siap mengalokasikan dana menghadapi bencana wabah Corona. Karena dampaknya sangat besar ke bidang lain. Baik itu ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara.
"Banyak yang menuding saya ngeyel dan nyinyir. Saya pikir adalah kewajiban saya untuk mengingatkan. Saya berpikir dalam konteks pengalaman dan pengetahuan di masa lalu ketika menghadapi SARS," tuturnya.
Menurut Yusril, ASEAN kala itu mengadakan KTT Darurat di Bangkok. Ia mendampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri KTT tersebut.
"(Ketika itu) kita (Indonesia) lebih sigap, penyebaran virus berhenti. Covid-19 ini jauh lebih ganas dari SARS. Kini sedang mewabah, entah sampai kapan. Kini, baik rakyat kita sendiri maupun negara-negara lain sama-sama prihatin dengan kesiapan kita menghadapi bencana ini," tuturnya.
Yusril juga menilai evaluasi terkait pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penting dilaksanakan secara berkala. Untuk mengetahui apakah kebijakan yang diambil sudah tepat atau belum.
"Pemimpin di manapun di dunia ini harus mampu bertindak cepat dan tepat. Salah ambil keputusan, lambat mengantisipasi keadaan dan cenderung menganggap enteng sesuatu, harus dijauhi. Kita berpacu dengan waktu. Karena itu tetap harus tegar, jangan kalah dengan virus ini," pungkas Yusril.(gir/jpnn)