Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Zaytun Menara

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 19 Juni 2023 – 07:07 WIB
Zaytun Menara - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau negara bisa menyewa sawah petani, katanya, betapa besar uang negara yang mengalir ke rakyat bawah. Ekonomi di bawah akan bergairah.

Uang sewa itu dikembalikan ke negara setelah panen. Secara mencicil. Setiap tahun.

Daripada, misalnya –ini bukan kata-kata Syekh Panji– uang Rp 8 triliun+19 triliun+16 triliun+sekian triliun lagi menguap di lapisan atas. Termasuk di atas tower.

"Ini yang dulu saya impikan sebagai menteri agama. Ulama plus. Duniawiyah ukhrowiyah," ujar Prof Munawir Sjadzali kala itu.

Tahun 2001 Munawir ke Al Zaytun. Sudah tidak menjabat menteri agama. Kalimat Munawir itu diabadikan di buku yang ditulis wartawan senior Robin Simanullang tentang Al Zaytun.

Suryadharma Ali juga pernah ke Al Zaytun. Masih dalam kedudukannya sebagai menteri agama. Tahun 2011.

Ia didesak media dengan pertanyaan seperti yang ramai disorotkan kepada Al Zaytun. Wartawan masih juga tidak puas. Suryadharma dianggap seperti tidak peduli dengan sorotan masyarakat kepada Al Zaytun.

Dipepet seperti itu Suryadharma Ali sampai kesal. "Apakah Anda ingin saya harus mengatakan Al Zaytun itu NII?" katanya.

Syekh Panji Gumilang, pendiri Al Zaytun, lantas membayangkan: semestinya negara bisa swasembada beras dengan sistem ini. Beda dikit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News