1 ASN yang Meninggal Dunia karena Covid-19 Sempat Isolasi Mandiri Bersama Dua Anaknya

Minggu, 07 Februari 2021 – 09:12 WIB
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SUKADANA - Satu aparatur sipil negara atau ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat (Kalbar) inisial AS meninggal dunia karena Covid-19.

Sebelumnya, usai dinyatakan reaktif Covid-19 AS sempat melakukan isolasi mandiri di rumah pribadinya bersama dua orang anaknya.

BACA JUGA: 6 Pegawai Kelurahan Positif Covid-19, Pak Ganjar Minta ASN Taat Protokol Kesehatan

Kemudian dia dirujuk ke rumah sakit, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol Covid-19

"Sebelumnya, petugas yang menangani AS telah melakukan pemeriksaan sampel rapid test antibodi dan didapati bahwa hasilnya reaktif dengan garis IgG jelas dan IgM samar,” kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara Bambang Suberkah di Sukadana, Sabtu (6/2).

BACA JUGA: ASN yang Meninggal Dunia karena Corona Ini Sempat Menghadiri Pesta Pernikahan

Bambang menjelaskan pasien sudah diberikan terapi oleh dokter yang menangani sesuai kondisi saat itu.

Pada hari yang sama, pasien langsung diambil swab dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 KKU Gratiskan Tes Usap Antigen Penumpang Pelabuhan Teluk Batang

Menurut Bambang, pada 5 Februari 2021 pukul 10.00 petugas kabupaten menghubungi AS untuk menanyakan kondisinya.

AS mengaku masih sehat.

AS pun menjalani isolasi mandiri di rumah pribadi ditemani dengan dua orang anaknya.

“Pada tanggal 5 Februari 2021 sekitar pukul 19.00 yang bersangkutan dirujuk ke RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I," ungkapnya.

Bambang melanjutkan saat itu kondisi pasien secara fisik masih terlihat baik.

Namun, pada pukul 23.00 WIB pasien dirujuk lagi ke Ketapang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut karena kondisinya memburuk.

"Pada tanggal 6 Februari 2021 pukul 02.00 pasien dilaporkan meninggal dunia di RSUD Agoesdjam Ketapang. Almarhum dimakamkan di wilayah rumah orang tuanya di Kabupaten Ketapang dengan menggunakan protokol Covid-19," jelasnya.

Bambang menjelaskan sebelumnya almarhum sempat memeriksakan diri ke sebuah klinik yang add di Sukadana pada 1 Februari.

Pasien kala itu mengeluhkan batuk dan sesak, serta dada sering berdebar .

Hasil pemeriksaan sementara oleh dokter dari klinik tersebut, AS diketahui mengalami batuk kering dengan frekuensi yang sering baik siang ataupun malam hari serta dengan gejala dada yang sering berdebar.

Selain itu dari hasil pemeriksaan sementara, memang paru-parunya masih bersih atau bagus, dan tidak memerlukan perawatan khusus di fasilitas kesehatan.

Dari anamnesa yang dilakukan oleh petugas di klinik tersebut, diketahui bahwa yang bersangkutan mengaku mulai timbul gejala sejak tanggal 18 Januari 2021.

Lebih lanjut Bambang memastikan petugas yang memeriksa AS telah dilakukan pemeriksaan tes antibodi dengan hasil reaktif.

"Pemeriksaan sampel rapid test antibodi pada hari yang sama dan didapati bahwa hasilnya reaktif dengan garis IgG jelas dan IgM samar," jelasnya lagi.

Ia juga memastikan pada Sabtu (6/2) keseluruhan Pegawai BKPSDM kayong Utara telah dilakukan uji swab PCR.

Sampelnya akan diperiksa di Laboraturium Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.

"Siang ini seluruh pegawai BKPSDM di-swab di RSUD SMJ 1 untuk diperiksa PCR di lab Untan Pontianak,” pungkasnya. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler