1 Tewas, 1 Luka Tembak di Punggung

2 Warga Ditembaki di Perbatasan RI-PNG

Minggu, 20 Desember 2009 – 06:22 WIB
Korban selamat, Fadly, saat dievakuasi dari RS Vanimo PNG ke Jayapura. (foto: Rambat/Cenderawasih Pos)

JAYAPURA--Dua orang warga Kota Jayapura ditembaki oleh 2 orang yang tidak dikenal saat berada di depan pagar perbatasan RI-PNG, Skow-Wutung, Kota Jayapura, Papua, kemarin (19/12) pukul 12.45 WIT kemarinWarga yang berada di sekitar perbatasan langsung lari kocar-kacir untuk menyelamatkan diri setelah mendengar 3 kali tembakan tersebut

BACA JUGA: Sambas-Madura Sepakat Lupakan Konflik 99



Penembakan itu, dilakukan oleh kedua pelaku dengan senjata jenis pistol dalam jarak yang cukup dekat dengan kedua korban
Akibatnya, korban Muksin Abdul (37) warga Kompleks Pemda Kotaraja Jayapura tewas dalam perjalanan ke Puskesmas Koya Distrik Muara Tami Kota Jayapura karena terkena tembakan pada perut hingga tembus ke pinggang kanan dan tembakan di leher sebelah kiri.

Sedangkan, teman korban yang diketahui bernama Fadly mengalami luka tembak di punggungnya

BACA JUGA: Bukan Teroris, Tapi Sarang Koruptor

Namun, ia sempat berusaha menyelamatkan diri dengan menyeberang ke PNG sehingga langsung dilarikan petugas perbatasan PNG ke rumah sakit di Vanimo untuk mendapatkan perawatan


Dari data yang berhasil dihimpun Cenderawasih Pos, korban Muksin Abdul sempat terkapar sambil memegangi perutnya yang terkena tembakan di belakang mobil Kijang Innova DS 1640 JL yang diparkir tepat di bawah Gapura perbatasan RI, Skow, Muara Tami. 

Tidak berapa lama, anggota Pos Polisi Skow yang jaraknya sekitar 150 meter langsung mendatangi TKP dan langsung menyelamatkan korban yang saat itu masih hidup tersebut

BACA JUGA: HMI Dukung Pansus Skandal Century



Korban Muksin Abdul yang saat itu berada di belakang bagian kiri mobil Innova dalam keadaan berlumuran darah tersebut langsung dinaikan ke mobil Kijang Innova yang dibawanya menuju ke Puskesmas Koya Barat untuk mendapatkan pertolongan, namun dalam perjalanan nyawanya tidak tertolong lagi.

"Waktu diperjalanan ke puskesmas kira-kira 2 kilometer dari pos polisi Skow, korban sudah tidak ada denyut nadinya," kata polisi yang membawa korban tersebut.

Beberapa saat setelah penembakan tersebut, Wakapolresta Jayapura, KOmpol Amazona Pelamonia SIK, SH didampingi Kasat Reskrim AKP IGG Era Adhinata bersama dengan Tim Identifikasi Satuan Reskrim Polresta Jayapura dan pasukan Brimob langsung menuju ke TKP di Perbatasan RI-PNG tersebut, sekitar pukul 15.00 WIT. 

Namun sebelumnya, sempat mampir di Mapolsekta Muara Tami untuk melihat mobil yang membawa korban tersebut yang dipasang police line di halaman depan Mapolsekta tersebut.  Hanya terlihat ceceran darah yang menetes di pintu belakang samping kiriTidak ada bekas tembakan yang ada di bodi atau kaca mobil Kijang Innova tersebut.

Sementara itu, pasca kejadian, biasanya di perbatasan PNG itu dijaga oleh polisi PNG, langsung ditarik dan digantikan dengan tentara yang dilengkapi dengan senjata api, yang terlihat juga berjaga-jaga di perbatasan yang yang berjarak sekitar 40 meter tersebut.

Polisi langsung memasang police line dan melakukan olah TKP dengan membawa mobil yang dibawa korban tersebut yang diparkir tepat di bawah pagar gapura RI tersebut, sedangkan pasukan Brimob yang dilengkapi dengan senjata api ini langsung menyebar untuk mengamankan lokasi Di TKP, setidaknya ditemukan 2 proyektil yang berada di belakang mobil Kijang Innova tersebut, sedangkan 1 proyektil ditemukan di dalam mobil

Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs Syafei Aksal bersama dengan Irwasda Kombes Pol Yan Chalid Tanjung juga berada di TKP dan langsung memerintahkan anak buahnya tersebut untuk melakukan olah TKP di tengah hujan rintik-rintik tersebut"Segera evakuasi korban dan dilakukan otopsi," kata Wakapolda kepada anak buahnya tersebut.

Sementara itu, saksi mata yang enggan namanya dikorankan mengakui bahwa ia melihat kedua korban berada di dekat mobil Kijang Innova yang diparkirkan di bawah pagar Gapura RI tersebutSaat itu, ia mengaku sedang berada di wilayah PNG tepatnya di car washBahkan, ia melihat 3 orang yang diduga sebagai pelaku penembakan terhadap korban tersebut"Saya melihat 3 orang yang mungkin sebagai pelakunya keluar dari perbatasan PNG kemudian masuk ke perbatasan RIApalagi, ketiganya lewat di depan saya, karena saya sempat memperhatikan," katanya

Hanya saja, ketiga orang tersebut, 1 orang diantaranya berjalan lebih dahulu masuk ke wilayah RI, lalu duduk di Honey yang ada di samping kiri jalan yang diduganya bertugas melakukan pemantauan, sedangkan tidak lama kedua orang pelaku penembakan masuk ke wilayah RI, kemudian membeli pinang yang ada di dekat Honey yang berada di samping kanan jalan.

Saat itu, keduanya yang masing-masing membawa tas noken itu kembali kearah PNG lagi, namun tiba-tiba saya mendengar 3 kali tembakanSaya lihat kedua orang pelaku itu memegang senjata jenis revolver berada di belakang samping kiri dan kanan mobil Kijang Innova yang dibawa kedua korban," katanya.

Setelah melakukan penembakan terhadap kedua korban, kemudian kedua orang pelaku itu berjalan dengan santai menuju ke temannya yang berada di Honey tersebut, kemudian berjalan masuk ke hutan yang ada di belakang Honey tersebut

Kedua pelaku penembakan itu, memiliki ciri-ciri rambut pendek, berperawakan biasa dan membawa tas noken serta bercelana pendek dan kaos"Saya sempat lihat, keduanya memegang pistol," katanya.

Sementara itu, ia melihat Fadly yang bekerja pada sebuah perusahaan di PNG ini sempat membuka pintu dan berjongkok di balik pintu mobil tersebut, sebelum ia langsung berteriak minta tolong dan berlari kearah PNG dan langsung dilarikan ke rumah sakit di Vanimo.

Hanya saja, saat di TKP masih ada informasi simpang siur soal keberadaan kedua korban tersebut, apakah bersama dengan 1 temannya atau hanya berdua saja naik mobil Kijang Innova tersebut

Sementara itu, korban Fadly sempat dievakuasi dari rumah sakit di Vanimo ke JayapuraSekitar pukul 17.30 WIT, mobil ambulan yang membawa korban Fadly sudah sampai di depan pagar Gapura PNG, namun cukup lama prosesnya karena pihak PNG meminta agar polisi membawa tabung oksigen untuk korban selama perjalanan menuju ke rumah sakit tersebut karena pihak PNG memegang prosedur keselamatan pasien tersebut.

Hampir menunggu sekitar 1 jam lebih, akhirnya korban Fadly bisa dibawa masuk ke RI setelah, dimana mobil ambulan masuk di wilayah bebas diantara kedua Negara tersebut, kemudian petugas mengangkat tubuh korban masuk ke ambulan yang telah disiapkan.Sebelumnya, kedua korban dari Jayapura dengan mengendarai Kijang Innova tersebut menuju ke perbatasan RI-PNG setelah mengambil uang untuk suatu urusan

Ditempat terpisah, Kapolda Papua Irjen PolDrsBekto Suprapto mengatakan saat ini Polri dan kepolisian PNG tengah bekerjsa sama melakukan pengejaran, pencarian, dan sama-sama melakukan investigasi untuk masalah tersebut

Menyoal siapa dibalik pelaku penembakan tersebut, Kapolda Bekto mengatakan bahwa pihaknya tidak suka berandai-andai dan mengira-ngira namun akan terus dicari"Senjata yang digunakan diperkirakan senjata laras pendek dan bisa sejenis revolverUntuk pelakunya yang jelas dengan ciri-ciri orang Papua dan masih muda,"ujarnya di Swissbel Hotel tadi malam.

Apakah aksi ini merupakan aksi balas dendam atas kematian pimpinan Oragnisasi Papua Merdeka (OPM) Kelly Kwalik" Kapolda mengakui bahwa kemungkinan semua itu bisa saja terjadi namun yang jelas polisi mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan itu dan tidak perlu ketakutan yang berlebihan bagi warga bahkan polisi akan meningkatkan kewaspadaan"Kejadian ini kurang lebih 80 km dari Jayapura bahkan aktifitas masyarakat diseluruh Papua aman dan berjalan normal,"imbuhnya.

Sementara itu, di kamar mayat RSUD Dok II Jayapura, DrsAti Ahmad, M.Si perwakilan keluarga korban Muchsin Abdul mengatakan bahwa pihaknya bersama keluarga dan kerabat menerima kenyataan tersebut bahkan pasrah dengan peristiwa yang menimpa korbanNamun demikian pihak keluarga meminta kepada aparat keamanan baik TNI maupun Polri supaya bisa mengusut tuntas penyebab kematian korbanBahkan pihak keluarga mengakui belum mengetahui secara pasti apa penyebabnya dan meminta supaya keluarga bisa diberikan kejelasan mengenai kronologis kejadian

"Korban kesehariannya adalah seorang supir di salah satu hotel di Jayapura dan tidak ada firasat lain pada saat kepergian korban dari rumah untuk bekerja menjemput tamu di PNG namun tiba-tiba mendengar informasi korban tertembak,"tuturnya kepada wartawan didampingi keluarga lainnya.

Sekadar diketahui Muchsin Abdul (yang bekerja di salah satu hotel di Jayapura sedang menunggu temannya datang kemudian tiba-tiba ada orang yang datang langsung menembak Muchsin sebanyak 2 kali tepatnya dibagian perut dan leher sedangkan Fadli tertembak dibagian punggung

Muchsin langsung dilarikan ke Puskesmas di Koya Barat namun sayangnya dalam perjalanan meninggal dunia sementara Fadli langsung dilarikan ke RS Vanimo, PNG(bat/nal/dni/wen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Dahulukan Kepentingan Bangsa


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler