10 Calon Jemaah Haji Terancam Tak Bisa Berangkat

Senin, 02 Juli 2018 – 18:20 WIB
Jemaah haji Indonesia. Foto: Radar Lampung/JPG

jpnn.com, SURABAYA - Puskesmas-puskesmas di Surabaya bergantian melakukan vaksinasi terhadap calon jemaah haji (CJH) dalam sepekan terakhir.

Pemberian vaksin meningitis dan influenza dilakukan sejak Senin (25/6). Hasilnya, tak semua CJH hadir saat penyuntikan.

BACA JUGA: 145 Ribu Paspor Jemaah Haji Indonesia Mulai Diproses

CJH yang absen saat vaksinasi ditemukan di Puskesmas Tembok Dukuh. Ada sembilan calon jemaah yang tak hadir saat pemberian suntikan untuk menambah kekebalan tubuh tersebut.

Padahal, mereka sudah dinyatakan lolos dari pemeriksaan kesehatan tahap kedua.

BACA JUGA: Calon Jemaah Haji Tak Perlu Cek Imigrasi di Saudi

''Kemungkinan besar mereka batal berangkat," ungkap Kepala Puskesmas Tembok Dukuh dr Heri Siswanto.

Belum ada keterangan yang disampaikan CJH mengenai ketidakhadiran mereka. Saat ini petugas puskesmas masih berupaya mengonfirmasi penyebab absennya mereka.

BACA JUGA: Total 3.211 Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat

Heri mengingatkan, pemberian vaksin merupakan syarat wajib keberangkatan ibadah haji. Tanpa penyuntikan, CJH tak bisa berangkat. Tujuan utama vaksinasi itu adalah melindungi jamaah dari penyakit.

Menurut Heri, pemeriksaan kesehatan CJH tak bisa dianggap remeh. Untuk itu, puskesmas telah membuat grup Whatsapp (WA) yang bertujuan memudahkan pemantauan. Ada tim dokter khusus yang telah ditunjuk.

Selain Tembok Dukuh, CJH yang absen saat vaksinasi juga ditemukan di Puskesmas Simolawang. Satu jemaah tidak hadir saat pemberian kekebalan. Alasannya tidak jelas.

''Sudah kami tanya. Namun, jawabannya abu-abu,'' ungkap dr Dania Rahmawati, petugas kesehatan haji Puskesmas Simolawang.

Perempuan itu menjelaskan, batas toleransi diberikan hingga hari ini (2/7). Jika tak hadir, CJH harus melakukan vaksinasi tahun depan. Dia tak bisa berangkat tahun ini.

Dania menuturkan, jumlah jemaah haji di Simolawang tahun ini lumayan banyak. Ada 89 CJH yang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebanyak 50 persen harus berangkat dengan pendampingan obat.

Mereka memiliki riawayat penyakit beragam. Mulai asma, dipertensi, hingga obesitas. Selain itu, ada CJH yang sudah lansia.

''Kami sudah melakukan pemantauan. Insya Allah aman karena sakitnya tidak parah,'' kata Dania. (hen/c20/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Pendaftar Jemaah Haji Lulusan SD


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler