jpnn.com, JAKARTA - Rapat koordinasi gabungan (rakorgab) yang digelar kementerian pertanian, di kantor Balitbang Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (9/5) mengundang 10 kabupaten di daerah penyangga ibu kota.
Langkah ini diambil, karena telah terjadi sinergitas antara Kementan dengan Kementerian BUMN, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Perdagangan.
BACA JUGA: Wilayah Perbatasan Pintu Gerbang Ekspor Ke Negara Tetangga
Kini, sinergitas dengan beberapa kabupaten di Banten dan Jawa Barat harus ditingkatkan.
"Tadi ada dari Lebak, dan beberapa kabupaten lain, ada dari Sukabumi, ada juga dari Subang," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, usai Rakorgab Selasa sore.
BACA JUGA: Menjadikan Wilayah Perbatasan Sebagai Lumbung Pangan dan Pintu Gerbang Ekspor
Kabupaten penyangga ini nantinya akan difungsikan sebagai kantong-kantong daerah penyuplai kebutuhan pangan ibu kota.
Dengan begitu, kejadian harga yang tak stabil dan melonjak drastis menjelang hari-hari tertentu, bisa dihilangkan.
BACA JUGA: Solusi Permanen Pengamanan Pangan Jakarta
"Sinergitas ini, nanti bisa memanfaatkan lahan hutan, untuk ditanami jagung, kedelai, dan komoditas pangan lainnya," ucap menteri asal Sulsel tersebut.
Mekanismenya, Kementan akan menyediakan benih dan alat mesin pertanian, kemudian Kemenhut menyiapkan lahan hutan yang bisa disinergiskan dengan tanaman pertanian yang akan ditanam.
Kementerian BUMN membantu untuk menyediakan pinjaman atau kredit untuk pengolahan lahan. Kemendag yang mengatur pasarnya.
"Jadi nanti akan ada 200 hektare hingga 300 ribu hektare, untuk program ini. Integrasi dengan 10 kabupaten penyangga ibu kota untuk mengamankan stok pangan di Jakarta," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan: 2045, Indonesia Bisa Jadi Lumbung Pangan Dunia
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad