10 Persen Kredit UMKM di Gorontalo Bermasalah

Kamis, 31 Desember 2015 – 10:51 WIB
Ilustrasi uang rupiah/ dok JPNN

jpnn.com - GORONTALO- Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu penopang perekonomian di Gorontalo. Namun dibalik itu, perputaran uang di sektor ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, dari total kredit yang disalurkan perbankan, tercatat UMKM menyumbang kredit macet hampir menyentuh Rp 300-an miliar  

Hal itu diakui pula oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo Suryono, belum lama ini. Suryono menyebut, total kredit yang sedang berputar di Gorontalo berkisar Rp 9 Trilyun lebih. Dari angka tersebut, lanjut Suryono, sekitar 60 persen lebih merupakan kredit konsumtif, termasuk didalamnya sekitar 30 persen adalah porsi kredit UMKM. 

BACA JUGA: Tentara Ini Gelapkan Uang Rp 2 Miliar, Nih Fotonya

Nah, dari total kredit tersebut pula, Suryono tidak menampik jika kredit yang paling banyak macet adalah dari sektor UMKM.  "Dari total kredit Rp 9 Trilyun, 30 persennya adalah UMKM. Nah, dari 30 persen itu, porsi macetnya 10 persen. Silahkan dihitung sendiri," ungkap Suryono kepda Gorontalo Post (grup JPNN). 

Pun dalam porsi UMKM itu, termasuk didalamnya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Makanya, melalui rapat-rapat bersama pihak perbankan di Gorontalo, saya sering beri pesan standar. Salurkan kredit tinggi silahkan. Itu kan bantu masyarakat. Tapi selektifitas harus ditingkatkan juga," ungkap Suryono. 

BACA JUGA: Sungguh Tega!! Paman Cabuli Empat Keponakan Sendiri

Secara tidak langsung, banyaknya kredit macet di Gorontalo tentu pula akan beresiko pada naiknya angka NPL (Non Performing Loan) di Gorontalo. Suryono mengakui memang sempat khawatir karena tren NPL Gorontalo terus naik selama 3 tahun terakhir. Bahkan, posisi September 2015, NPL Gorontalo sebesar 4,31 persen. 

"Batas nasional memang 5 persen. Gorontalo masih dibawah itu. Tapi optimismenya, pertumbuhan kredit mudah-mudahan masih on the track," tegas Suryono.

BACA JUGA: Insiden Polsek Sinak: Satu KKB Tewas Di-Dor saat Operasi Pengejaran

Selain itu, LDR (Loan to Deposit Ratio) di Gorontalo, diakuinya masih cukup tinggi. Dari kredit yang tersalur saja sebesar lebih dari Rp 9 Trilyun, simpanan pihak ketiga sebesar Rp 4,23 Trilyun pada posisi Triwulan III 2015. "Gorontalo termasuk menarik, separuh dana perbankan berasal dari luar Gorontalo," sambungnya.  (axl/dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WAJIB BACA: Ini Soal Nasib Ribuan Karyawan BP Batam Jika Dibubarkan 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler