10 Tahun Ikut Lomba Memancing Tekor Ratusan Juta, Insaflah!

Rabu, 19 Desember 2018 – 08:23 WIB
Salah seorang pemancing di kolam galatama Kota Depok. Foto: Ahmad Fachry/Radar Depok

jpnn.com, DEPOK - Memancing adalah harga mati. Kalimat itu diserukan Sumanta Yudi Wijaya atau yang akrab disapa Yudi. Dia satu dari banyak orang di Kota Depok yang senang dengan aktivitas tangkap ikan di kolam tersebut.

Nur Aprida Sani, Radar Depok

BACA JUGA: Balas Dendam, 15 Pemuda di Depok Keroyok 2 Juru Parkir

Setiap akhir pekan dan hari libur tanggal merah, Yudi rutin menyambangi pemancingan untuk menyalurkan candunya lomba memancing Galatama. Di bawah terik matahari, Yudi mengenakan baju merah maroon dan topi putih duduk di lapak nomor 18 di salah satu pemancingan di Kawasan Beji, Depok.

Sekitar pukul 14.00 WIB, dia mulai sibuk dengan joran, kail, dan umpan yang akan digunakannya untuk memancing ikan mas selama tiga jam.

BACA JUGA: Judi Lomba Memancing, Bisa Menang 50 Juta, Boleh Bawa Dukun

Di sela-sela fokusnya memancing, pria berusia 33 tahun ini bercerita. Dia sudah terjun ke dunia memancing selama sepuluh tahun. Tak terhitung berapa jumlah uang yang dikeluarkan, untuk menyalurkan hobinya tersebut. Dari mulai harga alat-alat yang mahal, sampai tiket masuk yang dibayarkan setiap mengikuti galatama. “Saya mancingnya pindah-pindah, ada yang di dalam Depok, pernah juga sampai ke Cilegon, Banten,” kata Yudi.

Jika dihitung-hitung, uang ratusan juta sudah keluar dari kantong Yudi selama sepuluh tahun. Suka duka sudah dilewati, bapak satu anak ini. Dukanya, uang habis. Namun, saat menjuarai galatama jadi suatu kebanggaan tersendiri untuk dirinya.

BACA JUGA: Sempat Ricuh, 30 Rumah di Lahan Tol Cijago Dieksekusi

Awal Desember 2018, Yudi mengikuti galatama di Pemancingan Cinangka Indah dengan hadiah Rp 13 juta. Dia datang bersama ketiga temannya saat mendapat hadiah terbesar selama mengikuti galatama. Tak disangka ternyata uang tersebut sudah diimpikan salah satu temannya sehari sebelum perlombaan di mulai.

Uang sebesar Rp 13 juta tersebut dibagikan Yudi kepada tiga teman yang sudah membantunya saat lomba. Ada yang mendapatkan Rp 3 juta ada juga yang Rp 2 juta.
Sebelum berlomba, tekad Yudi adalah juara. Pasalnya, satu dari tiga temannya itu ingin membeli telepon genggam. Dan saat mereka mendapatkan ikan seberat enam kilogram, yang menjadi ikan babon pada galatama tersebut. Akhirnya di ujung acara, mereka benar menjadi pemenang.

“Bersyukur banget dapat Rp 13 juta, langsung saya bagi-bagi ke teman. Dan teman saya itu esok harinya langsung beli HP baru sesuai nazarnya,” ujar Yudi.

Berbeda dengan Yudi yang baru saja menuai keberuntungan dari lomba mancing galatama. Mantan pemancing galatama Andri mengaku, sudah meninggalkan aktivitas tersebut sejak lima tahun silam. Perkaranya adalah harta bendanya habis dijual, untuk memenuhi hobinya tersebut.

Ditemui di pelataran rumah yang berlokasi di Jalan Pitara, Gang Dukuh, RT7/14 Pancoranmas, Depok. Andri yang mengenakan baju lengan panjang bermotif kotak-kotak hitam menceritakan, perjalanan hijrahnya meninggalkan pekerjaan di masa kelamnya tersebut.

Bukan hanya uang yang habis demi mengikuti nafsu memancingnya itu. Andri sampai menghabiskan harta yang dia miliki, salah satunya motor kesayangannya seharga puluhan juta rupiah.

“Modal (duit) udah habis tapi nafsu masih tinggi. Yang sisa cuma motor, ya udah saya jual demi ikut galatama dengan hadiah yang belasan juta. Tapi sayang gagal malah bangkrut,” terang Andri.

Namun untungnya, kebangkrutan itu malah membawa hal positif untuk Andri. Dia mengubah haluan hidupnya, berkarier menjadi supplier ikan di beberapa kolam pemancingan. Hal itu dia lakukan lantaran menganggap bahwa memancing adalah suatu pekerjaan yang tidak menguntungkan.

Tak hanya jadi pemasok ikan, Andri kini juga beternak ayam kampung yang sudah berjumlah 20 ekor dan rental mobil. Dari penghasilannya tersebut, dia bisa hidup dengan pendapatan per bulan lebih dari Rp 10 juta.

“Alhamdulillah saya menikmati hidup yang sekarang. Tidak ada lagi alat pancing di rumah, semuanya sudah dikasih ke orang. Saya tidak mau lagi mancing, waktu ini akan dimanfaatkan untuk keluarga,” pungkas Andri. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 126 Atlet Depok Terima Kadeudeuh Rp 1,9 Miliar


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler