10 Turis dan 5 ABK Hilang

Rabu, 27 Oktober 2010 – 06:25 WIB

PADANG -- Ketua Asosiasi Kapal Selancar Sumatera Barat (AKSSB), Aim Zen mengklaim, 10 turis yang sedang di Mentawai masih dinyatakan hilang hingga berita ini diturunkanPara turis itu masing-masing 9 turis asal Australia dan satu turis Jepang yang berada dalam kapal pesiar MV Southern Cross, bersama crew dari Indonesia

BACA JUGA: Stroke Dengar Letusan

Diperkirakan kapal pesiar tersebut sangat dekat dengan pusat gempa.

Warga Australia yang hilang tersebut, adalah, kapten kapal, Chris Scurrah, dan penumpang yang juga peselancar ini, yaitu,  Clifford Humphries, Gary Mountford, Christopher Papallo, Alexander McTaggart, Neil Cox, Jeffrey Annesley, Stephen Reynolds, dan Colin Steell
Sementara, satu orang warga Jepang yang hilang itu, Akinori Fujita

BACA JUGA: Korban Tsunami Mentawai Capai 122 Jiwa



"Sekarang AKSSB sedang melakukan pencarian terhadap turis dan ABK yang hilang tersebut
Kita tetap memantau melalui kontak dengan mereka masing-masing

BACA JUGA: Berharap Letusan 1930 Tak Terulang

Namun, sejauh ini belum menemukan tanda-tanda dimana mereka berada," kata ketua AKSSB, Aim Zen

Selain itu, kapal Freedom III dan Midas Debora saling bertabrakan akibat gulungan ombak tinggi tersebutSalah satu kapal tersebut, Midas Debora, terbakar di SilabuPenumpang Midas Debora yang berjumlah 20 orang dan awak kapal 10 orang diselamatkan oleh kapal Freedom III

Sedangkan resort yang terdapat di Pulau Macaroni, Pagai Utara, juga mengalami kerusakan parahDi pulau yang sempat heboh karena akan dijual tersebut, para wisatawan Australia masih menunggu bantuan. 

Sementara, sekitar 300 warga Pulau Surat Aban, Kecamatan Pagai Selatan, yang berada dekat titik episentrum gempa 7,2 skala Richter, belum diketahui nasibnyaCuaca buruk dan terputusnya komunikasi ke daerah tersebut membuat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah sulit mengakses wilayah tersebut.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Grup JPNN) menyebutkan di kawasan Pagai Selatan gelombang menyapu kawasan itu sampai 600 meter ke dalam kampung, akibatnya satu orang anak hanyutSementara di Pagai Utara, air naik dan merendam seluruh rumah warga, di tempat itu semua warga dinyatakan selamat.

Untuk kawasan yang hancur ada tiga desa yang dihuni ratusan wargaDesa yang terparah itu yakni, Malakopa, ditempat itu diketahui 100 rumah warga hancur diterjang gelombang, daerah Mutai Baro-Baro, 100 warga belum ditemukan, dan daerah Makaroni juga dinyatakan telah rata dengan tanah.

Selain kawasan itu, daerah Silabo, dan Muaro Takohapeha sekitar 150 rumah warga hancurUntuk daerah Makaroni, saat ini 23 turis asing dinyatakan selamat, 27 orang warga selamat, sedangkan sembilan orang dinyatakan turis dinyatakan hilang ditempat itu.

"Umumnya warga yang tewas itu ditemukan tersangkutSelain warga, tiga unit gereja hancur serta dua masjid hancur," ujar Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Edison Saleleau Baja kemarin (26/10).

Ditambahkan Edison, umumnya warga yang hilang adalah warga yang bermukim di pinggir pantaiUntuk mengecek dan menemukan warga yang tewas telah didirikan posko bencana yang dipusatkan di Pulau Sikakap.

Dilanjutkan Edison, Pemkab Mentawai telah mengirimkan makanan dan obat-obatan yang dibawa dari PadangSelain makanan dan obat-obatan, pemda juga telah mengirimkan pakaian dan selimut"Kami juga telah menggangarkan dana untuk bencana itu sebesar Rp1 miliarDana itu akan digunakan, untuk membeli makanan, obat-obatan untuk warga yang selamat," jelas Edison.(ope/k/ris/e/y/cr14/ndy/o)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 108 Tewas, 502 Hilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler