JAKARTA - Korban gelombang tsunami yang melanda kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terus bertambahHingga tadi malam, komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan lokasi bencana masih terputus-putus
BACA JUGA: Berharap Letusan 1930 Tak Terulang
Laporan sementara menyebutkan, kondisi Kepulauan Mentawai sangat memprihatinkan"Sebanyak 112 warga tewas berasal dari tiga kecamatan di kepulauan Mentawai
BACA JUGA: 108 Tewas, 502 Hilang
502 orang masih belum ditemukan," tulis notulensi rapat koordinasi penanggulangan gempa dan tsunami Mentawai yang dikutip keterangan pers BNPB.Rapat yang masih berlangsung hingga tadi malam itu dipimpin Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan dihadiri Bupati Mentawai, Edison, di Kota Padang
BACA JUGA: Mbah Petruk Ngamuk Ribuan Warga Ngungsi
Mereka sudah kehabisan stok makanan karena stok yang ada di rumah dan di warung lenyap dibawa gelombang tsunami"Untuk menyambung hidup, mereka harus makan ubi, talas, dan dedaunanMereka juga butuh kantung mayat," tulis keterangan itu.Rencananya, hari ini Wapres Budiono didampingi Menko Kesra Agung Laksono akan bertolak ke lokasi tsunami pascagempa 7,2 Skala Richter tersebutKepala Bidang Humas dan Dokumentasi Menko Kesra Tito Setyawan mengatakan, Menko Kesra akan berangkat bersama Boediono menggunakan pesawat khusus"Itu atas instruksi langsung Presiden SBY," katanya.
Seperti diwartakan, gempa berkekuatan 7,2 SR mengguncang Mentawai dan memicu tsunamiBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa berpotensi tsunami namun 25 menit setelah itu peringatan tersebut dicabutPusat gempa berada di 3,61 LS - 99,93 BT berkedalaman 10 kilometerGempa berlokasi di 78 kilometer barat daya Pagai Selatan, Mentawai.
BNPB telah menerapkan status tanggap darurat di wilayah tersebutBNPB juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) dan pemerintah setempatUpaya pengiriman bantuan ke lokasi bencana masih terkendala cuaca buruk di perairan laut Mentawai, namun telah berangkat satu kapal membawa bantuan dan relawan serta tim medis.
Sebelumnya, sempat dilaporkan bahwa sembilan warga Australia hilang dan menjadi korban bencana alam ituMereka adalah para peselancar yang tengah berada di atas sebuah kapal bernama Southern CrossKapal tersebut dinakhodai oleh Chris Scurrah asal Australia dan Akinori Fujita asal JepangDelapan warga Australia lainnya yang ikut berada di kapal tersebut adalah Clifford Humphries, Gary Mountford, Christopher Papallo, Alexander McTaggart, Neil Cox, Jeffrey Annesley, Stephen Reynolds dan Colin Steell
Namun, tadi malam sekitar pukul 21.00 berita itu sudah diklarifikasiSembilan WN Australia dan satu WN Jepang itu dilaporkan dalam kondisi selamat"Sudah ada kontak dengan kapal yang ternyata baru diketahui memiliki alat komunikasi yang buruk dan tidak dilengkapi telepon satelit." Ujar Kepala Badan Provinsi Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Provinsi Sumbar, Harmensyah ketika dihubungi dari Jakartamenurut dia, yang terjadi hanyalah hilang komunikasi dan dipastikan belum ada warga asing yang menjadi korban.(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi IX DPR Kunker ke Sumbar
Redaktur : Tim Redaksi