11 Bulan, 111 Tersangka Narkoba Diciduk

Sabtu, 09 November 2013 – 01:53 WIB

jpnn.com - TARAKAN--Sepanjang tahun 2013, Kepolisian Resort (Polres) Tarakan telah mengamankan 111 pengguna, pemakai dan pengedar narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba). Berdasarkan jenis kelaminnya, para pengguna, pemakai dan pengedar narkoba tersebut terdiri dari 100 pria dan 6 wanita termasuk lima anak dibawah umur.

Ke-111 pelaku tadi, diungkap dari 60 kasus penyalahgunaan narkoba baik jenis sabu-sabu maupun dekstro yang ditangani Polres Tarakan sepanjang bulan Januari hingga November tahun ini. Dilihat dari akumulasi barang bukti sabu dan dekstro yang diamankan lewat penanganan kasus penyalahgunaan narkoba sepanjang hampir 11 bulan tersebut, untuk sabu-sabu sebanyak 1.082,94 gram, sementara pil dekstro sebanyak 2.579 butir.

BACA JUGA: Setengah Bugil, Karyawati Bank Digerebek Suami

Menurut Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tarakan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Syarif Rahman melalui Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polres Tarakan, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Kamson Sitanggang, mengacu pada data yang ada, maka pada tahun ini, pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba terbesar di tingkat Polres Tarakan terjadi pada bulan Agustus (total 8 perkara, 21 tersangka dan barang bukti sabu-sabu sebanyak 833,37 gram).

Yang fenomenal, di bulan tersebut, jajaran Polres Tarakan beserta stake holdernya berhasil mengamankan salah seorang kurir narkoba jenis sabu-sabu seberat 763,5 gram, Abdul Rahman. Ia tertangkap ketika hendak meloloskan narkoba sebanyak itu melalui Bandara Juwata Tarakan.

BACA JUGA: Pergoki Aksi Perampokan, Kuli Bangunan Ditembak

"Kalau dilihat berdasar skala periodiknya, kasus narkoba setiap bulan cenderung mengalami penurunan. Meski pada bulan Agustus itu secara kuantitas naik, tapi secara kualitas menurun. Selanjutnya pada bulan September dan Oktober jumlah barang bukti yang diamankan menurun. Nah, mudah-mudahan di bulan November ini kasus narkoba juga menurun, bahkan kalau bisa zero (narkoba)," ucap Kamson di Tarakan, kemarin (8/11).

"Yang pasti, peredaran narkoba itu tak dapat diprediksi, sebab yang terukur hanya yang terungkap kasusnya. Jadi, sangat sulit untuk menarik kesimpulan ada kenaikan atau penurunan peredaran narkoba," imbuh Kamson diplomatis saat diminta untuk menyimpulkan geliat peredaran narkoba di Tarakan.

BACA JUGA: Polisi Sita Dollar dan Perhiasan di Kamar Holly

Disebutkan pula, keberhasilan pengungkapan kasus narkoba ini, tak terlepas dari dukungan anggaran. Kamson mengaku, butuh anggaran yang cukup besar untuk mengungkapkan lebih banyak kasus penyalahgunaan narkoba. "Walau begitu, apapun kendala di lapangan, pemberantasan narkoba harus dilakukan sehingga masyarakat aman dari bahaya narkoba," jelas Kamson seraya mengatakan bahwa bukan hanya penindakan, pembinaan terhadap para tersangka penyalahgunaan narkoba pun dilakukan pihaknya.

Pencapaian pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba tadi, salah satunya dilakukan lewat Operasi Anti Narkotika (ANTIK) yang digelar Polres Tarakan mulai tanggal 4 hingga 16 November mendatang. Operasi ini juga menjadi bukti komitmen aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri), utamanya Polres Tarakan untuk memerangi peredaran narkoba di Bumi Paguntaka""julukan Kota Tarakan.

Kepada media, Kamson mengatakan, Operasi Antik digelar dalam waktu yang tak terjadwal alias insindentil menyesuaikan. "(Operasi Antik) sewaktu-waktu bisa dilaksanakan, seperti di bulan ini yang berlaku mulai tanggal 4 sampai dengan 16 November," jelas Kamson.

Operasi Antik, kata Kamson lagi, menjadi ajang pembuktian akan kontinuitas penegakan hukum oleh aparat kepolisian utaman jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Tarakan khususnya dalam hal pemberantasan narkoba, meskipun dalam kondisi terbatas, baik anggaran maupun lainnya.
 
Selain itu, terungkapnya ratusan kasus penyalahgunaan narkoba tadi juga merupakan hasil dari giat penyuluhan yang dilakukan oleh Polri disertai dengan dukungan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan. "Kami juga sering memberikan imbauan melalui media tentang bahaya narkotika. Terutama terhadap generasi muda, karena mereka yang paling mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk peredaran narkoba," bebernya.

Giat penyuluhan dan sosialisasi tersebut, diharapkan mampu mendukung upaya pemberantasan narkoba hingga mencapai nol atau zero. Disamping itu, aparat kepolisian juga berharap meningkatnya peran serta masyarakat dalam mengantisipasi peredaran narkoba di Tarakan.

"Secara teknis, kita telah melaksanakan dan menggunakan jaringan-jaringan yang ada. Untuk peredarannya tetap akan kita pantau. Kami juga berharap komitmen dan partisipasi masyarakat untuk mendukung kepolisian dalam memberantas narkoba," pungkasnya.(*/ule/ndy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembunyi dari Goa ke Goa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler