Lebak Dilanda Bencana

11 Kecamatan Terendam, Jalan Antar Provinsi Putus

Jumat, 10 Februari 2017 – 07:22 WIB
Warga berusaha melintas di jembatan Cikotok-Batas Jawa Barat, Kabupaten Lebak yang dilanda banjir akibat luapan sungai, kemarin (9/2). Photo: Yasril Chaniago/INDOPOS

jpnn.com - jpnn.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lebak sejak Rabu malam (8/2) hingga Kamis siang (9/2) menimbulkan petaka. Sejumlah kecamatan yang ada di daerah itu direndam banjir setinggi 60 centimeter hingga 1,5 meter.

Selain banjir, hujan yang disertai angin kencang itu juga menyebabkan longsor di beberapa titik wilayah yang dipimpin Bupati Iti Oktaviani Jayabaya tersebut.

BACA JUGA: Tjahjo Lantik Dirjen Bina Desa Jadi Pj Gubernur Banten

Bahkan, banjir dan longsor itu memutuskan jalur transportasi dari Kecamatan Cipanas-Lebak Gedong dan Warung Banten, Kecamatan Cibeber hingga batas Provinsi Jawa Barat.

Terputusnya dua jalur jalan milik Provinsi Banten yang menghubungkan antar kecamatan di Kabupaten Lebak itu terjadi setelah tertimbun tanah longsor.

BACA JUGA: UNBK di Daerah Bencana Dijamin Tetap Berjalan

Bedasarkan data yang dihimpun dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lebak, banjir merendam ribuan rumah penduduk di 11 kecamatan.

Yakni, Kecamatan Bayah, Cijaku, Cigemblong, Cirinten, Gunung Kencana, Banjarsari, Leuwidamar, Cimarga, Cibadak dan Kecamatan Sobang.

BACA JUGA: KMB Bogor Apresiasi Program Kapolda Banten

Banjir besar yang melanda 11 kecamatan itu terjadi akibat tiga sungai di wilayah itu, yakni Sungai Cimadur, Ciberang dan Ciujung meluap bersamaan.

”Banjir yang terjadi di kawasan Sobang, Cirinten, Leuwidamar disebabkan tumpahan air dari gugusan Gunung Halimun yang mengalir di DAS (Daerah Aliran Sungai, Red) Ciberang,” ujar Budi Santoso, komandan Tanggap Darurat Kabupaten Lebak kepada INDOPOS di kantor BPBD Lebak, Kamis (9/2).

Budi yang didampingi Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Kafrawi juga menjelaskan ketinggian genangan banjir di 11 kecamatan itu bervariasi antara 60 centimeter hingga 1,5 meter.

”Upaya yang kami lakukan adalah penyelamatan korban dengan mengevakuasi ke lokasi yang aman,” terang Budi yang juga Asisten Daerah (Asda II) Kabupaten Lebak ini.

Dikatakannya juga, BPBD Kabupaten Lebak bersama unsur Muspika dan TNI, Polri serta komunitas penggiat kebencanaan seperti Tagana dan masyarakat saling membantu melakukan penanganan darurat dalam bencana banjir dan longsor tersebut.

”Untuk korban jiwa belum ada, dan kerugian materiil masih kami lakukan pendataan,” paparnya juga.

Saat ini kata Budi juga, tim Tagana bersama camat dan masing-masing kepala desa tengah berada di lokasi banjir untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir.

”Semuanya siaga. Sebab, banjir kali ini lumayan besar jika dibandingkan tahun sebelumnya. Data yang masuk ke BPBD, ada beberapa akses jalan yang terputus,” terangnya juga.

Tak hanya merendam rumah dan area persawahan warga, banjir juga mengakibatkan sejumlah jembatan di wilayah itu terputus. Seperti jembatan di Ciparasi dan Sinargaluh, dan satu jembatan beton di Kecamatan Cibeber juga putus akibat longsor.

Sementara itu, Kafrawi menambahkan saat ini warga mengungsi ke rumah tetangga dan kerabatnya yang tidak terkena banjir.

”Kami minta, warga tetap tenang dan tidak panik akan tetapi selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama yang bermukim di sekitar aliran sungai,” terangnya.

Sementara itu, pelaksana teknis (peltek) Kantor UPT Balai Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kabupaten Lebak, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Kuncoro Adakiri yang dikonfirmasi membenarkan ada jalan provinsi yang terputus .

Dia juga mengatakan, saat ini ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Cipanas dan Warung Banten, Kecamatan Cibeber terputus akibat tertimbun tanah longsor.

Selain itu menurut Kuncoro, jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Bayah ke Cikotok dan Cikotok batas Jawa Barat juga terputus akibat longsor yang menimbun badan jalan,sehingga jalur transportasi di ruas jalan itu lumpuh total.

Longsor di ruas Bayah-Cikotok hingga batas Jawa Barat tersebut terpantau sebanyak 18 titik, dan tiga titik yang menutup badan jalan, sehingga saat ini ruas tersebut kini tidak bisa dilalui oleh kendaran roda empat dan roda dua.

Selain di ruas jalan Provinsi Cipanas - Warung Banten, ruas jalan Bayah-Cikotok hingga batas Jawa Barat juga terjadi longsor di delapan titik dan tiga titik menutup badan jalan .

”Kami sudah mengirimkan alat berat untuk menyingkirkan material tanah yang menimbun jalan, agar jalan itu dapat dilalui kembali oleh kendaran,” ujar Kuncoro yang berada di lokasi longsor bersama kepala UPT Balai Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kabupaten Lebak, Arlan Marzan yang memimpin penyingkaran material longsoran tersebut. (yas/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-Hati Ya, 25 Desa Rawan Longsor


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler