11 Manfaat Susu Kunyit, Bikin Penyakit Kronis Ini Tidak Berkutik

Senin, 26 Desember 2022 – 06:35 WIB
Ilustrasi kunyit. Foto: Laman MSN

jpnn.com, JAKARTA - SUSU kunyit merupakan salah satu minuman rempah populer yang baik untuk kesehatan tubuh.

Rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, kapulaga, lada hitam, dan jahe juga bisa ditambahkan ke dalam susu kunyit untuk mendapatkan manfaat kesehatan tambahan.

BACA JUGA: Suka Susu Kunyit, Ini 6 Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh

Baik itu pilek, batuk, flu, luka, nyeri sendi, minum susu kunyit adalah pilihan terbaik untuk mengatasi berbagai penyakit ini.

Selain itu, susu kunyit juga membantu mengatur kadar gula darah, sehingga mengamankan tempat di bagan makanan diabetes.

BACA JUGA: 3 Khasiat Bayam Merah, Bikin Penyakit Kronis Ini Tidak Berkutik

Susu kunyit juga dikenal bisa membalikkan langkah penyakit jantung dengan meningkatkan fungsi lapisan pembuluh darah Anda, sehingga bisa dimasukkan dalam bagan diet untuk pasien jantung.

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Pharmeasy.in.

BACA JUGA: Susu Kunyit, Minuman Sehat Banyak Manfaat..Ini Resepnya

1. Antiinflamasi

Kunyit mengandung kurkumin. Penelitian telah menunjukkan kurkumin sangat efektif dalam mengurangi peradangan.

Efek antiinflamasi kurkumin kemungkinan besar dimediasi melalui kemampuannya untuk menghambat siklooksigenase-2 (COX-2), lipoksigenase (LOX) dan inducible nitric oxide synthase (iNOS).

Efek kunyit ini membuat susu kunyit sangat bermanfaat dalam mengurangi rasa sakit, bengkak.

2. Antioksidan kuat

Curcumin hadir dalam susu kunyit juga merupakan antioksidan kuat.

Ini melindungi tubuh kita dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Dengan demikian mengurangi risiko kanker, penyakit jantung.

3. Penguat kekebalan tubuh

Kunyit juga meningkatkan tingkat kekebalan tubuh. Sifat antibakteri, antivirus, dan antijamurnya melindungi kita dari berbagai infeksi.

Banyak dokter sangat menganjurkan untuk meminum satu sendok teh penuh kunyit dalam segelas susu hangat setiap hari untuk mencegah pilek dan flu biasa.

4. Menunda diabetes

Kurkumin hadir dalam kunyit menunda timbulnya penyakit diabetes mellitus tipe 2.

Apa itu diabetes tipe 2? Ini adalah kondisi kronis yang menyebabkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh Anda karena sel tidak merespons insulin sebagaimana mestinya.

Curcumin menghambat pembentukan sitokin inflamasi, sehingga memiliki efek menguntungkan pada kadar glukosa darah.

5. Mengurangi resiko penyakit jantung

Properti antioksidan kurkumin yang ditemukan dalam kunyit bisa mencegah penyakit jantung dan komplikasi kardiovaskular diabetes.

Curcumin juga mengurangi kadar kolesterol serum dan melindungi terhadap perubahan patologis yang terjadi dengan aterosklerosis.

6. Mengurangi resiko kanker

Curcumin hadir dalam kunyit mengganggu pertumbuhan dan perkembangan sel kanker dan mencegah penyebarannya pada tingkat molekuler terkecil (metastasis).

Dengan demikian, secara efektif mengurangi risiko pertumbuhan penyakit kronis kanker baru.

7. Membantu pengobatan penyakit alzheimer

Penyakit Alzheimer disebabkan karena penumpukan protein kusut yang disebut plak amiloid. Curcumin dalam kunyit membantu membersihkan plak ini.

8. Membantu penderita depresi

Kurkumin dalam kunyit meningkatkan kadar BDNF (faktor neurotropik yang diturunkan dari otak) di otak, sehingga membantu pasien depresi.

Curcumin juga meningkatkan neurotransmitter otak serotonin dan dopamin.

9. Efek antipenuaan

Sifat antioksidan kurkumin dalam kunyit mencegah kerusakan sel sehingga memperlambat penuaan. Ini secara efektif mencegah pembentukan garis-garis halus dan kerutan.

10. Memperbaiki pencernaan

Curcumin dalam kunyit mengurangi kembung dan membawa sistem pencernaan ke jalur yang benar.

Ini merangsang kantong empedu untuk menghasilkan empedu. Ini juga membantu dalam mencegah dan mengobati pankreatitis.

11. Pengobatan glaukoma dan katarak

Sifat antioksidan kunyit membantu dalam mengobati glaukoma dan katarak.

Konsumsi kunyit secara teratur menghentikan perkembangan glaukoma dan juga mencegah kehilangan penglihatan.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler