Situs berita CNN misalnya, yang mengutip keterangan dari Layanan Kejahatan Komersial milik ICC (Dewan Perdagangan Internasional), menyebutkan bahwa kapal tersebut sekarang tengah dalam perjalanan menuju "lokasi yang aman"
BACA JUGA: Castro: Dialog Oke, Tapi Kami Tetap Sosialis
Hanya saja, pihak ICC menolak memberi keterangan tambahan soal itu, sampai kapal tersebut beserta para kru-nya dipastikan "terlepas dari ancaman".Berbeda dengan CNN yang belum bisa memastikan kapan kapal itu tepatnya dibebaskan serta apakah dilepas setelah membayar tebusan, situs BBC yang merilis laporan dari AFP menyebutkan bahwa uang tebusan memang sudah diterima oleh pihak pembajak
BBC jugalah yang melaporkan bahwa ke-11 kru kapal bernama Masindra 7 itu, adalah para pelaut Indonesia
BACA JUGA: Usir Warga Palestina, Israel Kembali Dikecam
Berdasarkan keterangan seorang juru bicara Uni Eropa (UE), tugboat asal Malaysia itu jatuh ke tangan para bajak laut akhir tahun lalu, saat berlayar menuju ke pelabuhan Male, di Maldives.Letnan Komodor Daniel Auwermann, sang juru bicara armada laut UE, juga menyampaikan bahwa pembebasan kapal itu terjadi tepatnya pada hari Sabtu (1/8) waktu setempat
Serangan bajak laut asal Somalia, terutama di kawasan Teluk Aden dan sekitarnya yang dikenal rawan, memang masih seringkali terjadi
BACA JUGA: Liburan Obama di Saat Krisis
Lantaran itu pula makanya, sejumlah negara kemudian menempatkan kapal-kapal patroli - militer maupun kepolisian - mereka di perairan tersebut.Saat ini saja, tercatat beberapa lusin armada patroli, termasuk antara lain dari Rusia, Cina, AS dan Malaysia, yang coba mengawasi kawasan seluas kurang lebih 5 juta km persegi di lepas pantai Somalia ituNamun aksi pembajakan tetap terjadi, di mana sebagian besarnya harus berakhir dengan pembayaran uang tebusan bernilai hingga jutaan dolar AS(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pahlawan Poeple Power itu Telah Pergi
Redaktur : Tim Redaksi