11 Pelaut Indonesia Dibebaskan Bajak Laut

'Tugboat' Malaysia Dilepas setelah 7,5 Bulan

Senin, 03 Agustus 2009 – 16:40 WIB
JARAHAN - Satu dari mungkin segelintir aksi bajak laut Somalia yang tak berakhir dengan uang tebusan, yakni saat sekelompok pembajak 'menemukan' jarahan berkotak-kotak anggur mahal di sebuah kapal asal AS, beberapa waktu lalu. Foto: AP.
MOGADISHU - Kelompok bajak laut Somalia akhirnya membebaskan sebuah kapal tarik (tugboat) berbendera Malaysia, bersama para awaknya yang disebutkan adalah para pelaut Indonesia, yang telah ditahan sejak pertengahan Desember tahun laluDemikian isi sebuah berita terkini yang dimuat sejumlah situs berita internasional, berdasarkan laporan dari beberapa lembaga, Senin (3/8) siang.

Situs berita CNN misalnya, yang mengutip keterangan dari Layanan Kejahatan Komersial milik ICC (Dewan Perdagangan Internasional), menyebutkan bahwa kapal tersebut sekarang tengah dalam perjalanan menuju "lokasi yang aman"

BACA JUGA: Castro: Dialog Oke, Tapi Kami Tetap Sosialis

Hanya saja, pihak ICC menolak memberi keterangan tambahan soal itu, sampai kapal tersebut beserta para kru-nya dipastikan "terlepas dari ancaman".

Berbeda dengan CNN yang belum bisa memastikan kapan kapal itu tepatnya dibebaskan serta apakah dilepas setelah membayar tebusan, situs BBC yang merilis laporan dari AFP menyebutkan bahwa uang tebusan memang sudah diterima oleh pihak pembajak
Keterangan itu menurut AFP, diungkapkan oleh pihak Ecoterra International, sebuah LSM yang berbasis di Kenya.

BBC jugalah yang melaporkan bahwa ke-11 kru kapal bernama Masindra 7 itu, adalah para pelaut Indonesia

BACA JUGA: Usir Warga Palestina, Israel Kembali Dikecam

Berdasarkan keterangan seorang juru bicara Uni Eropa (UE), tugboat asal Malaysia itu jatuh ke tangan para bajak laut akhir tahun lalu, saat berlayar menuju ke pelabuhan Male, di Maldives.

Letnan Komodor Daniel Auwermann, sang juru bicara armada laut UE, juga menyampaikan bahwa pembebasan kapal itu terjadi tepatnya pada hari Sabtu (1/8) waktu setempat
Keterangan lain yang turut disampaikannya adalah bahwa kapal tarik tersebut merupakan milik perusahaan Masindra Shipping Pvt Ltd.

Serangan bajak laut asal Somalia, terutama di kawasan Teluk Aden dan sekitarnya yang dikenal rawan, memang masih seringkali terjadi

BACA JUGA: Liburan Obama di Saat Krisis

Lantaran itu pula makanya, sejumlah negara kemudian menempatkan kapal-kapal patroli - militer maupun kepolisian - mereka di perairan tersebut.

Saat ini saja, tercatat beberapa lusin armada patroli, termasuk antara lain dari Rusia, Cina, AS dan Malaysia, yang coba mengawasi kawasan seluas kurang lebih 5 juta km persegi di lepas pantai Somalia ituNamun aksi pembajakan tetap terjadi, di mana sebagian besarnya harus berakhir dengan pembayaran uang tebusan bernilai hingga jutaan dolar AS(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pahlawan Poeple Power itu Telah Pergi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler