Dari Washington DC, pemerintah AS menyatakan bahwa tindakan itu sama sekali tidak sejalan dengan kewajiban Israel untuk mematuhi "peta" menuju penyelesaian konflik Israel-Palestina
BACA JUGA: Liburan Obama di Saat Krisis
Sementara, seperti diberitakan BBC pula, tak lama setelah pengusiran itu, para warga Yahudi segera saja menempati rumah-rumah yang sudah dikosongkan tersebut.Sebagaimana diketahui, wilayah Yerusalem Timur sendiri telah diduduki Israel sejak tahun 1967, yang kemudian mengklaim daerah itu sebagai wilayahnya
Pengusiran warga Palestina ini juga dikecam keras oleh PBB, pemerintah Inggris, serta tentu saja pihak Palestina
BACA JUGA: Pahlawan Poeple Power itu Telah Pergi
Salah seorang diplomat senior Palestina, Saeb Erakat, menegaskan bahwa ia sangat kecewa dan marah dengan tindakan tersebut."Israel kembali menunjukkan kegagalannya dalam menghormati hukum internasional
Aksi pengusiran warga Palestina dari Distrik Sheikh Jarrah di kota itu, dilaporkan dilakukan oleh sejumlah petugas polisi berpakaian hitam anti huru-hara, Minggu (2/8) waktu setempat, menjelang fajar
BACA JUGA: Filipina Berkabung 10 Hari
Tindakan itu menyusul sebuah keputusan dari Pengadilan Tinggi Israel bahwa kawasan tersebut merupakan milik keluarga IsraelIsrael sendiri sebelumnya terungkap berencana membangun sekitar 20 apartemen di kawasan itu."Saya kecewa dan mengecam tindakan Israel hari ini, yang sama sekali tak bisa dibenarkan," ucap Robert H Serry, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur tengah"Tindakan itu (bahkan) bertentangan dengan Konvensi Jenewa, terutama mengenai daerah yang diduduki," tambahnya.
"Tindakan tersebut jelas (telah) meningkatkan ketegangan, serta tidak mempedulikan upaya internasional dalam menciptakan kondisi yang mendukung negosiasi maksimal demi mencapai perdamaian," ungkap Serry pula(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bir Perdamaian dari Obama
Redaktur : Tim Redaksi