11.128 Hektar Lahan Terbakar, Pemadaman Fokus di Siak Kecil

Kamis, 06 Maret 2014 – 01:44 WIB

jpnn.com - PEKANBARU - Satuan Tugas Penanggulangan Asap Provinsi Riau hingga Rabu (5/3) mencatat ada 11.128 hektar lahan yang terbakar saat ini. Upaya pemadaman tetap dilakukan dengan fokus pemadaman di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu, Bengkalis.

Hal ini dikatakan Komandan Satgas Penanggulangan Asap Provinsi Riau, Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto kepada wartawan, Rabu (5/3) usai apel Satgas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru."Saat ini ada 11.128 hektar lahan yang terbakar," ujarnya.

BACA JUGA: Cegah Kesurupan, Seluruh Siswa Yasinan Bersama

Danrem memaparkan, Satgas Penanggulangan Bencana Asap Riau saat ini fokus memadamkan api yang berada di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bengkalis dengan pengeboman air (water bombing). Selain itu, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Meranti juga akan dipadamkan."Operasi hari ini titik berat di Giam Siak Kecil. Selain itu, di Meranti juga. Di Meranti air dari  laut akan diambil, kalau di Giam Siak Kecil akan diambil dari telaga disana," paparnya.

Pemadaman kebakaran hutan yang terjadi, lanjut Danrem direncanakan terlaksana dalam 14 hari."Dalam konteks perencanaan, kita upayakan 14 hari maksimal. Masalahnya, dari evaluasi yang dilakukan, ada (api) yang dipadamkan, muncul lagi," katanya.

BACA JUGA: Dukung SBY Turun Tangan Atasi Konflik Keraton Solo

Dari luasan lahan yang terbakar, pantauan Riau Pos di Posko Satgas, tampak masih terdapat 33 titik api yang masih menyala dengan puluhan lainnya sudah berhasil dipadamkan. Titik api ini, tersebar di tujuh kabupaten dan kota yang ada di Riau.

Di Bengkalis terdapat 17 titik api, Dumai terdapat 5 titik. Untuk Kepulauan Meranti ada 7 titik, sementara Siak 7 titik, Kampar 2 titik, Pelalawan 2 titik dan Indragiri Hilir terdapat 3 titik.

BACA JUGA: Arti Kerja, Kerja, Kerja Bagi Dahlan Iskan

Sementara itu, Komandan Satgas Udara Penanggulangan Bencana Asap Riau, Danlanud Roesmin Nurjadin, Kol (Pnb) Andyawan memaparkan, untuk water bombing akan menggunakan helikopter Sikorsky yang memiliki daya angkut empat ton air sekali terbang."Bisa sampai 100 kali. Jadi diupayakan bisa 400 ton air yang dijatuhkan kesana," kata Andyawan.

Ditambahkannya pula, Cagar Biosfer masih menjadi daerah terparah karhutla, karena itu pulalah pemadaman akan fokus ke wilayah tersebut."Fokus memang kesana, tapi ke daerah lain juga kita kerahkan helikopter, ada empat helikoter kecil yang bisa membawa 500 sampai 1.000 liter air," paparnya.

Dalam pemadaman karhutla, kendala utama yang dihadapi oleh satgas adalah cuaca dan jarak pandang yang dekat akibat kabut asap. Sebelumnya, dari 100 pengeboman air yang ditargetkan, hanya sembilan yang bisa terlaksana.'Kemarin jarak pandang menjadi kendala. Bisa dilihat, hari ini (kemarin) kabut asap sudah berkurang. Kita berharap hari ini bisa maksimal,' kata Danlanud sambil menunjuk kabut asap yang tampak tidak sepekat sehari sebelumnya. (ali/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurangi Pelaku Pidana, Hukum Harus Jadi Panglima


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler