jpnn.com - CIREBON – Citra kepolisian kembali tercoreng oleh ulah oknum anggotanya. Bripda Rudi Hartono (19) anggota Dalmas Satuan Sabhara Polres Kuningan, terluka parah diduga dibacok dan dianiaya Brigadir DH oknum anggota Polsekta Cirebon Kedawung.
Akibat penyerangan pada Selasa malam (3/6) itu, Bripda Rudi warga Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon itu mengalami luka sobek di bagian mata serta telinganya akibat dipukul dan terkena sabetan pedang samurai, dan harus mendapat sembilan jahitan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cirebon (JPNN grup) Rabu (4/5) sekitar pukul 22.30, sebelum kejadian korban Bripda Rudi Hartono hendak mengisi BBM untuk mobil pikap jenis Toyota Kijang bernopol Z 8279 DD yang dikendarainya di salah satu SPBU kawasan Kalijaga Perumnas, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
BACA JUGA: Beli Senpi Setelah Berkenalan di Facebook
Namun saat sampai di depan sebuah rumah makan padang tidak jauh dari SPBU itu, mobil korban mogok. Tak berselang lama datang empat orang pria salah satunya pelaku yakni Brigadir DH turun dari dalam sebuah mobil Honda Civic nopol E 1091 KN. Saat korban keluar dari dalam mobilnya, sang oknum polisi melihat ada seragam dinas polisi di mobil korban, lalu mempertanyakan identitas korban.
Setelah dijawab bahwa korban adalah anggota Polres Kuningan lulusan Secaba angkatan ke-22, sang oknum Polisi merupakan lulusan Secaba angkatan 38 itu langsung menyerang sang juniornya. Bukan hanya itu saja, pelaku DH mengeluarkan pedang samurai lalu memukulnya ke wajah korban.
BACA JUGA: Pengusaha Properti Jual Senpi ke Penjual Perlengkap Bayi
Khawatir dengan keselamatan nyawanya, korban pun lari menyelamatkan diri menuju SPBU, namun tetap saja dikejar dan pelaku membacok korban. Pelaku kemudian pergi bersama rekan-rekannya menggunakan mobil jenis Honda Civic tersebut. Mengalami tindakan penganiayaan oleh seniornya itu, korban mendatangi Unit Propam Polres Cirebon Kota untuk melapor.
Ditemui di rumahnya, korban Bripda Rudi Hartono mengaku tidak punya permasalahan dengan pelaku. Korban menduga pelaku dalam keadaan mabuk saat melakukan perbuatannya itu.
BACA JUGA: Mahasiswi Asal Singkawang Tewas Dirampok di Kamar Kos
"Waktu saya lari menyelamatkan diri ke SPBU, dia (Pelaku) tetap mengejar saya sambil bawa samurai, tapi sama temen-temen pelaku dilerai. Temannya ada tiga orang, salah satunya juga merupakan anggota polisi. Tapi, yang menganiaya saya cuma DH aja. Saya sudah lapor ke Propam Polres Ciko," tuturnya.
H Ribut (36) orang tua korban meminta agar Kapolres Cirebon Kota dan Kapolda Jabar menindak sang oknum polisi yang melakukan penganiayaan terhadap anaknya.
“Saya menuntut pelaku segera ditangkap dan diproses hukum, bahkan jika memungkinkan dipecat sebagai anggota polisi. Kami menilai perbuatan pelaku telah mencoreng nama baik kepolisian. Sungguh memalukan, seorang anggota polisi menganiaya rekan satu korps-nya, yakni Polri,” tegasnya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul mengatakan, Polda Jabar meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat karena dengan insiden tersebut yang dilakukan oleh anggota Polri.
“Atas insiden ini, kami akan tindak tegas terhadap oknum polisi Brigadir DH sesuai dengan peraturan yang ada. Ke depan, kami akan melakukan langkah-langkah antisipasi sehingga insiden tersebut tidak terulang kembali. Kita akan lakukan pengawasan berjenjang dan meningkatkan keimanan anggota Polri," jelasnya.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni mengatakan, oknum anggota Brigadir DH sudah menjalani pemeriksaan dan sedang diproses disiplinnya. Namun kepada yang bersangkutan tidak dilakukan penahanan.
"Status Brigadir DH sudah dinaikan menjadi tersangka, kita akan terus dalami keterangan dari saksi-saksi dan barang bukti yang ada, terkait adanya dugaan tersangka dalam kondisi mabuk, hal tersebut juga masih didalami," ungkapnya.(dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak hanya Siswa, Kakek Syarif Pernah Cabuli Guru
Redaktur : Tim Redaksi