13 Jemaah Haji Asal Bengkulu Meninggal di Arab Saudi

Senin, 24 Juli 2023 – 04:40 WIB
Jemaah haji saat tiba di asrama haji Kota Bengkulu. ANTARA/Anggi Mayasari

jpnn.com, KOTA BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut kedatangan 391 haji kloter pertama yang tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu setelah melaksanakan ibadah haji pada awal Juni 2023.

Untuk kloter pertama Bengkulu berasal dari tiga wilayah, yaitu Kabupaten Lebong, Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah.

BACA JUGA: Heboh Jual Beli Kuota Haji, Kemenag Pamekasan Berkata Begini

"Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut jemaah haji kloter pertama untuk Bengkulu dan kloter tujuh embarkasi padang. Kami bersyukur seluruh jemaah haji dalam kondisi sehat meskipun ada beberapa jemaah haji asal Bengkulu yang meninggal dunia di Arab Saudi saat menjalani ibadah haji," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Hamka Sabri di Asrama Haji Kota Bengkulu, Minggu.

Pada kepulangan jemaah haji kloter pertama berbeda dengan jumlah keberangkatan, sebab pada keberangkatan sebanyak 393 orang.

BACA JUGA: Jemaah Haji yang Hilang di Arafah Ditemukan Meninggal Dunia

Sebab, terdapat 13 orang haji meninggal dunia saat menjalani proses ibadah haji di Arab Saudi yang berasal dari sejumlah wilayah yang ada di Provinsi Bengkulu.

Dia menyebutkan untuk total haji yang tiba di Provinsi Bengkulu terdiri dari 173 orang laki-laki dan 218 orang perempuan dengan jumlah jemaah yang mengalami rentan sakit atau risti sebanyak 298 orang.

BACA JUGA: Masyarakat Bali Dihebohkan dengan Kelompok Bajing Kids

Kemudian untuk jemaah haji yang menggunakan alat bantu sebanyak 11 orang yang menggunakan kursi roda.

"Dengan kepulauan jemaah haji ke Bengkulu dapat memberikan kebaikan kepada masyarakat dalam membantu pemerintah menjalankan tugas-tugas daerah," ujar Hamka.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP Bengkulu) Ali Isha Wardana mengatakan bahwa sekitar 310 orang dari 393 calon haji yang berangkat ke Arab Saudi melalui embarkasi Padang, Sumatera Barat rentan kesehatannya.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap 393 orang, 310 orang diantaranya memiliki resiko tinggi kesehatannya karena masuk dalam usia lanjut (lansia)," sebutnya.

Ke-310 orang tersebut memiliki riwayat penyakit yang terdiri dari Senility (R54) atau penyakit lanjut usia sekitar 254 orang.

Penyakit Essential Hypertension (l10) atau darah tinggi yaitu 151 orang, Non Insulin Dependen Dibates Militus (E11) 34 orang, Hiperlipidaemia (l57.7) atau penyakit kolesterol 22 orang dan Hyperlipidaemia, unspecified (E78.5) atau penyakit yang belum diketahui penyebabnya ada 18 orang. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Dugaan Pencabulan WNA Nigeria Menolak Diperiksa, Alasannya Bikin Heran Polisi


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler