jpnn.com - WATUKUMPUL – Sebanyak 14 desa dari total 15 desa yang berada di wilayah Kecamatan Watukumpul terkena longsor. Dari 14 desa tersebut desa Cikadu adalah yang paling parah. Hanya satu desa yang dalam kondisi aman, yaitu desa Majakerta.
Akibat longsor tersebut, berbagai fasilitas umum dan infrastruktur seperti jalan, jembatan, tiang listrik menjadi rusak. Tidak hanya itu, rumah-rumah warga yang menjadi tempat tinggal mereka juga ikut terbawa longsoran tanah hingga nyaris rata dengan tanah.
BACA JUGA: Tangan Nempel Ketiak, Dagu Nempel Leher
Berdasarkan data yang diperoleh dari posko utama di Balaidesa Cikadu Kecamatan Watukumpul menyebutkan 14 desa yang fasilitas umum serta rumah penduduknya rusak adalah Desa Tundangan, Bongas, Cikadu, Cawet, Pagelaran, Bodas, Medayu, Tlagasana, Jojogan, Majalangu, Tambi, Gapura dan Watukumpul.
Rumah yang rusak berat adalah di Desa Tundagan 3 unit, Bongas 12, Cikadu 326, Cawet 12, Pagelaran 2, Bodas 1, Medayu 10, Tlagasana 21, Jojogan 5, Wisnu 2, Majalangu 16, Tambi 1, Gapura tidak ada dan Watukumpul 6 unit. Sedangkan yang rusak ringan masing-masing secara berurutan dari Desa Tundagan sampai Desa Tambi adalah 12, 104, 32, kosong, 7, 32, 112, 35, 36, kosong, 2, dan untuk Desa Gapura dan Watukumpul keduanya tidak ada alias kosong. Total untuk yang rusak berat ada 429 unit.
Sedangkan yang rusak ringan 78 unit. Sementara untuk rumah yang teracam rusak secara keseluruhan dari 14 desa tersebut berjumlah 372 unit.
BACA JUGA: Puting Beliung Makan Korban Jiwa di Amfoang
Untuk jalan dan jembatan serta tiang listrik yang mengalami kerusakan adalah jalan ke Tundagan sejauh kurang lebih 35 meter, jembatan ke Pedagung, jembatan Bantarsari yang terbawa arus, jembatan kali bawahan yang amblas, jembatan kali Lingseng di dusun Tembalang, tiang listrik sejumlah 57 dan box kwh 150 unit, jalan Kalilingseng-Tembelang sepanjang 3 km dan jembatan yang hancur total serta jalan Cawet- Cikadu yang amblas.
Tidak itu saja, jembatan Kaliponga di Pagelaran juga ikut hanyut termasuk jalan Bodas – Watukumpul yang longsor, jembatan Mandalika terbawa arus sungai, 1 masjid di Jojogan rusak serta 1 musholla yang rusak berat, 7 ternak kambing mati. Beberapa jembatan dan jalan lainnya seperti jalan Raya Wisnu – Watukumpul, jembatan Prigamba, jalan Badak – Tambi, jalan ke Sikemplang – Tambi dan jalan Margalangu – Badak juga rusak dan longsor.
BACA JUGA: Siaga Kelud, Tagana Siapkan 35 Ribu Masker
Adapun untuk jumlah warga yang mengungsi dan diungsikan karena melihat kondisi yang cukup berbahaya adalah di desa Tundagan 78 jiwa, Bongas di Kalipucang 167 jiwa termasuk 10 balita, 1 wanita hamil dan 2 orang yang sedang sakit, di Cikadu adalah yang terbanyak sampai 1.136 jiwa atau 336 KK, Cawet 18 KK atau 60 jiwa, Pagelaran 2 KK (7 jiwa), Medayu 297 jiwa (34 KK), Tlagasana 86 jiwa (21 KK), Jojogan 1 KK (5 jiwa), Majalangu 34 KK (143 jiwa), Tambi 1 KK (6 jiwa), Gapura 4 KK (22 jiwa) dan di dusun Sikemplang Watukumpul ada 9 rumah amblas, 27 jiwa mengungsi atau 11KK mengungsi.
Sehingga total untuk warga yang mengungsi ada 2.071 jiwa atau 543 KK. Data tersebut akan selalu berubah karena diupdate setiap hari jam 07.00 WIB oleh petugas di Posko utama Balaidesa Cikadu Kecamatan Watukumpul.
Sementara itu Camat Watukumpul Drs. Ahmad Mubarak saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya telah mengikuti rapat koordinasi dengan angota dewan sehingga dalam penanganan bencana di wilayahnya, termasuk dalam tanggap darurat yang pertama adalah memberikan kepada warga yang terkena bencana agar tidak lapar dan jatuh sakit. Setelah itu baru ke tahap relokasi.
“Yang terpenting dan utama dilakukan adalah mereka jangan sampai lapar dan sakit,” terang Mubarak kemarin.(rid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harimau Benggala di KBS Mati
Redaktur : Tim Redaksi