jpnn.com - MALANG - Tim SAR Tagana Kabupaten Malang mewaspadai aktivitas Gunung Kelud. Selama tiga hari kemarin, relawan mulai melakukan pemetaan terkait kemungkinan erupsi Kelud berdampak ke wilayah Kabupaten Malang. Ada dua kecamatan di sisi Malang Barat, yang dimungkinkan akan terkena dampak dari Kelud, Kecamatan Kasembon dan Kecamatan Ngantang.
“Untuk wilayah Kecamatan Kasembon, Desa Pondok Agung yang meliputi tiga dusun, sangat rawan terkena dampak dari erupsi Gunung Kelud. Tiga dusun masing-masing Dusun Rekesan, Dusun Gobet dan Dusun Mendalan, akan menjadi sasaran erupsi jika radiusnya mencapai 6 kilometer,” kata Humas Tagana Kabupaten Malang, Ali Usman.
BACA JUGA: Harimau Benggala di KBS Mati
Sementara untuk Kecamatan Ngantang, sedikitnya ada empat desa yang dimungkinkan akan terkena dampak. Dengan perhitungan, radius erupsi sampai pada jarak 6,5 kilometer sampai 7,5 kilometer.
“Desa Pagersari meliputi Dusun Gombong dan Dusun Sumbersari, akan terkena dampak jika radius erupsi sampai pada 6,5 kilometer. Pada radius 6,6 kilometer, meliputi Desa Baturejo yakni Dusun Ngaramban. Pada radius 7 kilometer, Desa Sidodadi meliputi Dusun Simo, Dusu Bales dan Dusun Sambirejo, berada dalam jangkauan Kelud. Sementara untuk jarak radius 7,5 kilometer, Desa Pandansari meliputi Dusun Kenteng, pun akan masuk kawasan rawan,” terangnya.
BACA JUGA: Sebelum Truk Oleng, Terdengar Suara Benturan Besi
Terkait dengan temuan itu, pihaknya sudah koordinasi dengan kecamatan dan warga. Intinya, selain tetap waspada juga mensiagakan orang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Untuk antisipasi ini, personil Tagana Kabupaten Malang mensiagakan sekitar 105 orang. Jumlah itu masih dibantu Tagana Malang Barat sekitar 10 orang dan 15 tenaga dari Kampung Siaga Bencana di dua kecamatan itu,” paparnya.
BACA JUGA: Siaga Kelud, Tagana Siapkan 35 Ribu Masker
Selain tenaga, ungkap Ali, antisipasi lain yang sudah disiapkan seperti satu set peralatan dapur umum, dua shelter, tenda kapasitas 35 jiwa lima unit, tenda kapasitas empat jiwa 25 unit, tenda kapasitas 75 jiwa tujuh unit, tiga kendaraan operasional dan 35 ribu masker.
“Usai dilakukan pemetaan dan menginformasikan kepada Muspika, kami pun mensiagakan tenaga dan logistik,” terang Ali. (sit/aim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bongkar Kasus Buang Pasien, Polisi Geledah RS
Redaktur : Tim Redaksi