14 Helikopter dan Den Bravo Paskhas Serbu Natuna

Selasa, 09 Mei 2017 – 01:17 WIB
Deru helikopter terdengar keras dari Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Minggu (7/5) pagi. Sebanyak tujuh helikopter mendarat di Supadio setelah terbang dari Pangkalan Pondok Cabe, Jakarta. Helikopter-helikopter itu merupakan bagian dari 14 helikopter TNI-AD yang akan diterjunkan dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Kepulauan Natuna dalam waktu dekat. FOTO: PENERANGAN LANUD SUPADIO FOR PONTIANAK POST

jpnn.com, PONTIANAK - Deru helikopter terdengar keras dari Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Minggu (7/5) pagi.

Tujuh helikopter mendarat di Supadio setelah terbang dari Pangkalan Pondok Cabe, Jakarta.

BACA JUGA: Personel Gabungan TNI-Polri Amankan Kedatangan Presiden Jokowi

Helikopter-helikopter itu merupakan bagian dari 14 helikopter TNI-AD yang akan diterjunkan dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Kepulauan Natuna dalam waktu dekat.

Helikopter tersebut terdiri dari berbagai jenis. Misalnya, Heli Bell, Bolco, dan MI 35. 

BACA JUGA: Kapten Nurmantyo: Jiwa Komando Membuat Kita Lebih Tangguh

Komandan Pangkalan Udara Supadio Marsma TNI Minggit Triwibowo menjelaskan, PPRC merupakan latihan gabungan dari tiga matra TNI.

Yakni angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut.

BACA JUGA: Kapten Nurmantyo: Di Situ Terbakar Jiwa Korsa Saya

“Untuk angkatan udara sendiri akan melibatkan pesawat Hercules, pesawat tempur Hawk, pesawat F-16 dan pasukan Den Bravo Paskhas TNI-AU,” kata Minggit pada Pontianak Post, Minggu (7/5).

Selain itu, ada sejumlah pesawat CN TNI-AU yang menerjunkan pasukan di tempat latihan.

Sementara pesawat tempur akan melakukan Serangan Udara Langsung (SUL) dan Bantuan Tembakan Udara (BTU).

Menurut Minggit, Lanud Supadio akan menjadi pangkalan pendukung latihan.

Lanud Supadio sendiri akan mengirim satu flight Hawk ke Natuna yang terdiri dari enam hingga delapan pesawat. 

Dalam latihan, tim ini bertugas melaksanakan serangan udara langsung ke pihak musuh. 

Sementara itu, ratusan personel PPRC akan diterjunkan menggunakan pesawat. Mereka bertugas menguasai satu daerah.

Selain dari udara dan darat, pasukan juga akan diturunkan lewat jalur laut.

Mereka memiliki kualifikasi khusus. Misalnya, bisa melaksanakan infiltrasi. Setelah daerah dikuasai, baru pasukan lain menyusul masuk.

“Pesawat Hawk akan memberikan bantuan tembakan udara. Kalau ada pasukan lawan yang mengganggu, itu maka pesawat kita yang akan menggempur pasukan musuh. Sehingga pasukan bisa menguasai titik itu yang ditentukan,” jelasnya.

Kepulauan Natuna dipilih sebagai lokasi latihan karena merupakan kawasan terdepan yang sangat strategis.

Wilayah ini berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.

“Presiden Jokowi meminta agar kawasan terdepan diperkuat. Di sana tidak hanya dibangun landasan, tetapi berbagai infrastruktur pendukung. Ini untuk memperkuat kawasan terdepan kita,” katanya. (her)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PARAH! Satu Peleton TNI Terlibat Narkoba, Setengahnya Sudah Dipecat


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler