14 Wilayah di Padang Dikepung Banjir, Pasien RSUP M Djamil Diungsikan

Kamis, 01 Juni 2017 – 20:53 WIB
Banjir merendam 14 wilayah di Padang, pasca diguyur hujan deras, Rabu (31/5). Foto: padeks/jpg

jpnn.com, PADANG - Curah hujan yang tinggi semenjak Rabu (31/5) dinihari membuat sejumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

Ketinggian air di RSUP cukup bervariasi bahkan sampai setinggi lutut orang dewasa. Ruang perawatan yang terkena dampak banjir seperti Instalasi rawat inap (Irna), ruang penyakit dalam, ruang bedah, syaraf, paru, kulit dan mata.

BACA JUGA: Diguyur Hujan Deras, 14 Wilayah di Padang Terendam Banjir

Meski sempat diungsikan ke unit pelayanan embun pagi, sampai berita ini turunkan pasien telah kembali ke ruangan masing-masing sementara petugas kebersihan disibukkan dengan pembersihan sisa banjir.

Gustafinov, pejabat pengelola Informasi dan dokumentasi RSUP M. DJamil mengatakan, meski banjir sempat merendam sebagian ruangan rumah sakit namun pelayanan dipastikan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

BACA JUGA: Duh, 140 Ribu Siswa Terpaksa Tak Masuk Sekolah

“Iya, pasien di beberapa ruang perawatan sempat dievakuasi, tinggi air bervariasi paling tinggi selutut dewasa, saat ini petugas kami telah berupaya membersihkan ruangan karena air sudah surut,” ucapnya seperti dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Diakuinya, saat ini pasien sudah kembali keruangan perawatan dan sudah mulai kondusif.

BACA JUGA: Mantap Jiwa! Seorang Ibu Main Papan Selancar di Tengah Banjir Padang

“Pasien memang sempat dievakuasi ke unit pelayanan embun pagi, air mengenangi semenjak dini hari dan paginya sudah mulai surut, semoga semuanya kembali kondusif,” ungkapnya.

Kondisi serupa juga terjadi di RSUD Rasidin Sungaisapiah Padang, pantauan Padang Ekspres Rabu siang, (31/5) di RSUD itu, air yang sempat membanjiri bangsal bedah bagian belakang sudah mulai surut.

Air yang menggenang, berdasarkan informasi dari beberapa pasien pada dini hari mencapai kedalaman sekitar 20 centimeter.

Yulia 32, keluarga dari salah satu pasien mengatakan sempat waswas dengan curah hujan yang tak kunjung henti dari semalaman. “Saya tempat takut, karena bangsal bedah yang sudah tidak terpakai itu, terendam hingga sebetis orang dewasa,” ujarnya.

Menurutnya, air mulai naik di bangsal bagian belakang sekitar pukul 04.00 namun tidak merembes ke bangsal lain, karena bangsal bedah yang lama itu, bangunannya memang sudah tua dan lantainya bocor dari bawah.

Sementara itu Nia Putri, 30, salah satu pegawai di RSUD mengaku, pelayanan di rumah sakit tidak terganggu, karena langganan banjir setiap kali hujan adalah bangsal bedah lama. “Bangsal itu sudah tidak dipakai lagi, karena setiap kali hujan, sering terjadi banjir. Sehingga pihak rumah sakit mengganti dengan bangunan baru,” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Lingkungan dari Universitas Negeri Padang, Indang Dewata meminta kebijakan yang dilakukan oleh Pemko Padang harus sesuai dengan tata ruang. “Kebijakan tata ruang itu, harus sesuai dengan daya tampung dan daya dukung dari setiap perencanaan pembangunan,” katanya.

Menurut Indang, jarak antar hulu dan hilir dari air yang akan turun ke muara di Padang berjarak 11 kilometer dengan jarak waktu air mencapai 1,5 jam. “Jika tata ruang tidak direvisi, banjir akan selalu datang di setiap hujan intensitas tinggi seperti yang kita rasakan hari ini," ucapnya kepada Padang Ekspres melalui telepon genggamnya Rabu sore (31/5).

Tak hanya mendorong pemko untuk merevisi tata ruang, Indang juga menegaskan perlunya keseimbangan lebar jalan dengan drainase yang ada di kota Padang. “Terutama di jalan-jalan protokol, jika kita lihat realita saat ini, drainase yang dibangun dengan lebar jalan, sungguh tidak seimbang. Jika memang Padang akan ditata secara benar, maka harus diperhatikan tata ruang,” tutupnya. (e/cr17/cr22)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta Program JKN Banyak Menunggak Iuran


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler