15 Negara Tertarik Pelajari Sistem PKH di Indonesia

Rabu, 14 November 2018 – 20:09 WIB
Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos RI Nur Pujianto menjelaskan Program Keluarga Harapan kepada Assistant Project Accountant Negeria Cash Transfer Office Adam Ibraheem Salisu di Jakarta. Foto: Humas Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Nigeria dan 14 Negara memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam Program Kelarga Harapan (PKH) atau Conditional Cash Transfer (CCT) sebagai penanggulangan kemiskinan. Karena itu, mereka tertarik untuk mempelajari PKH. Untuk diketahui, saat ini angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,82 persen.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang penerapan Program Keluarga Harapan (PKH), sebanyak 20 delegasi Pemerintah Nigeria menyambangi kantor Kementerian Sosial RI, Rabu (14/11).

BACA JUGA: Rawan Bencana Puting Beliung, Desa Ponggok Dibangun KSB

Assistant Project Accountant Negeria Cash Transfer Officer Adam Ibraheem Salisu mengatakan, kunjungan kerja itu dimaksudkan untuk bertukar informasi terkait CCT di negaranya maupun di Indonesia. “Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan menarik kami untuk mempelajari bagaimana program ini berjalan,” kata Adam.

“Usia CCT kami baru dua tahun. Untuk itu, pemerintah kami mengimkan sejumlah tim ke negara-nagara yang telah mempunyai pengalaman menerapkan CCT seperti Indonesia,” tambah Adam.

BACA JUGA: 24 Peksos Supervisor PKH Diberangkatkan ke Sulteng

Sejumlah negara telah menerapkan CTT antara lain Indonesia, Brasilia, Kenya, dikatakan Adam masing-masing negara mempunyai kelebihan dalam menjalakan program pengentasan kemiskinan ini. “Indonesia sebagai negara besar mempunyai infrastruktur CCT yang sangat bagus dan sistem yang baik,” tegasnya.

Adam mengakui, penerapan PKH sangat sukses dan mempunyai banyak kelebihan seperti adanya tim yang sangat kuat dalam menjalankan program ini. Selain itu, CCT ini mendapatkan dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah Indonesia.

BACA JUGA: Korban Tanah Bergerak di Sumedang Dapat Bantuan Rp 1,6 M

“Kami akan memperbaiki kekurangan penerapan CCT setelah belajar dari Indonesia dan sejumlah negara. Kelebihan yang dipunyai Indonesia akan coba dikolaborasi dengan penerapan CCT di negaranya menginat adanya perbedaan sistem,” katanya.

Sementara, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Nur Pujianto mengaku senang mendapatkan kunjungan dari delegasi Nigeria. Untuk itu, pemerintah memberikan berbagai penjelasan kepada mereka mengenai penerapan PKH. “Kami jelaskan semua mengenai penerapan PKH kepada delegasi Nigeria,” tegas Nur Pujianto.

Nur Pujianto mencontohkan salah satu keberhasilan PKH adalah dengan adanya kontrol dan bimbingan yang ketat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh pendamping PKH dan Peksos Supervisor. “Dalam melakukan pengawasan dan bimbingan kepada KPM kita lakukan secara berjenjang dan mereka bertanggung jawab langsung kepada Kementerian Sosial RI,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Nur Pujianto menjelaskan bagaimana PKH berkerja dan capaiannya dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia seperti pencairan dana PKH tahap III yang sudah mencapai 99,6 persen. "Hal itu mendorong pemerintah meningkatkan anggaran PKH pada tahun depan," lanjutnya.

Sebelumnya sebanyak 14 negara telah melakukan studi keberhasilan PKH. Mereka antara lain Malaysia, Philippine,Timor Leste, Myanmar, Fiji, Papua Nugini, Vietnam, Mongolia, Korea, Laos, Pakistan, Uzbekistan dan Azerbaijan. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peduli Kesehatan Masyarakat, TSE Diganjar Padmamitra Award


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler